Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polisi Humanis

Melalui Pendekatan Human Touch Cara Bhabinkamtibmas Aiptu Fahmi Membina Warganya

Aiptu Fahmi menarik perhatian setelah niat baiknya yang mau membimbing dan merubah watak, karakter, mental dan perilaku F (14) yang kerap mencuri

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Muh. Irham
Tribun Luwu/Muhammad Sauki
Aipda Fahmi saat bertugas di Kabupaten Luwu 

LUWU, TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota Bhabinkamtibmas Polres Luwu, Aiptu Fahmi mendidik tahanan dengan pendekatan rohani.  Salah satunya adalah F (14) warga Rumaju yang ditahan di Polsek Bajo karena kedapatan mencuri.

Ia dibinda oleh Aiptu Fahmi agar bisa berubah.

Aiptu Fahmi menarik perhatian setelah niat baiknya yang mau membimbing dan merubah watak, karakter, mental dan perilaku F (14) yang kerap mencuri dan mengakui bahwa sudah lima kali memanjat rumah warga. 

Berdasarkan informasi, F (14) warga Dusun Batu, Desa Sampeang, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu telah tinggal bersama neneknya M (70) sejak kecil orang tuanya cerai dan mamanya menikah lagi di Makassar. 

"F ini memiliki seorang kakak kandung yang tinggal bersama tantenya di Desa Rumaju," terang Fahmi, Selasa (8/11/2022).

Aiptu Fahmi sudah dikenal warga binaannya karena kepribadiannya yang kerap membantu pondok dan warga yang tidak mampu.

Saat ditemui, Fahmi mengatakan bahwa ulah F yang kerap mencuri membuat warga sekitar marah bahkan hampir menghakiminya. 

"F lalu diamankan dan diantar langsung oleh orang tua dan neneknya ke kantor Polsek Bajo meminta agar di lakukan pembinaan karena keluarganya sendiri sudah tidak mampu membinanya," ujarnya.

"Setelah itu F dihukum dengan sujud tobat di depan kantor Polsek kemudian F menangis dan menyatakan tidak lagi akan mencuri. Situasi ini kemudian menimbulkan rasa iba dan simpatik saya karena F yang masih anak-anak  dan butuh pembinahan," tambahnya.

Fahmi menambahkan, sesuai arahan Kapolsek Bajo tidak semua tindak pidana harus berakhir di meja hijau, namun juga bisa dilakukan upaya restorative justice.

Fahmi melanjutkan bahwa saya memulai pembinaan rohani dan mental terhadap F dengan mengajaknya ke Masjid setiap waktu shalat, bahkan pada subuh hari saya menjemputnya di Polsek Bajo kemudian sama-sama ke pondok untuk belajar mengaji. 

"Selama lima hari dititip di Polsek Bajo saya berinisiatif memberikan makan pagi, siang dan malam karena orang tua dan neneknya tidak pernah datang membawakannya makanan. Kondisi keluarga F memang kesulitan ekonomi dan dari kalangan orang kurang mampu," ujarnya. 

Fahmi juga menerangkan bahwa F sudah putus sekolah sejak SD pada saat masuk kelas enam yang bersangkutan tidak mau lagi sekolah.

"Saya lalu memfasilitasi untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP pada Pondok Pesantren di Desa Saga. Hal ini supaya F (14) tetap mendapatkan pengetahuan agama agar dapat menjadi anak yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara di kemudian hari", terang Aiptu Fahmi

Dikonfirmasi terpisah Kapolres Luwu AKBP Arisandi mengatakan, perlakuan Aiptu Fahmi merupakan hal yang patut dicontoh untuk setiap anggota.

"Hal ini patut dicontoh oleh Bhabinkamtibmas lainnya, untuk senantiasa hadir di tengah-tengah warganya, mampu menjawab setiap persoalan masyarakatnya dan selalu siap memberikan pertolongan ketika dibutuhkan", ujar AKBP Arisandi.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved