Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Diancam Pakai Busur oleh Begal, Perwira Polisi Menembak di Warkop
Reonald Simanjuntak bersama para pewira polisi yang tugas di Polrestabes Makassar diancam begal saat sedang duduk santai menyurut kopi di warkop.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak bersama Kanit Jatanras Iptu Setiawan, Kanit Tipiter Iptu Jeriyadi diancam sekelompok remaja pakai busur.
Reonald Simanjuntak bersama para pewira polisi yang tugas di Polrestabes Makassar diancam begal saat sedang duduk santai menyurut kopi di warkop.
Saat komplotan remaja serang warkop kedai kopi di Jl Pengayoman, Kota Makassar pakai busur, sontak perwira polisi tersebut mengeluarkan senjata.
Mereka melepaskan tembakan hingga membuat komplotan itu kabur dari lokasi.
Komplotan tersebut salah sasaran. Mereka tidak tahu jika pengunjung warkop adalah perwira polisi.
Rekaman video CCTV memperlihatkan kepanikan pengunjung warkop yang melihat aksi penyerangan tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak, Kanit Jatanras Iptu Setiawan, Kanit Tipiter Iptu Jeriyadi dan beberapa perwira lainnya langsung bertindak.
Awalnya, AKBP Reonald Simanjuntak dan jajarannya ngopi bareng, tiba-tiba dikagetkan aksi penyerangan itu.
AKBP Reonald Simanjuntak dan anggotanya pun mengeluarkan senjata api atau pistol yang diselipkan di pinggang masing-masing.
Para perwira itu pun langsung mengejar para pelaku dengan menembakkan beberapa kali tembakan peringatan.
"Pas tembakan peringatan tiga kali itu, salah satu pelaku masih sempat menarik busur," kata AKBP Reonald Simanjuntak ditemui di kantornya, Selasa (8/11/2022) sore.
"Makanya saya beri lagi tembakan peringatan sampai enam kali, baru mereka simpan busurnya dan lari semua," sambungnya.
Beberapa dari mereka kabur meninggalkan lokasi, bahkan satu diantara didapati bersembunyi di dalam got hingga 40 menit.
"Yang ngumpet di got mana, ngumpet sampai 40 menit di bawah got," ucap AKBP Reonald saat menampilkan delapan pelaku yang berhasil ditangkap.
Penangkapan ke delapan pelaku itu, lanjut Reonald berlangsung selama tiga hari berturut-turut.