Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ismail Bolong

Profil Ismail Bolong yang Ngaku Sogok Kabareskrim Rp 6 Miliar, Ternyata Komandan Perantau Bugis Bone

Viral di media sosial video pengakuan pengusaha pengepul batu bara, Ismail Bolong memberikan sogokan kepada kepada Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto.

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Ismail Bolong, pengusaha pengepul batu bara, Ismail Bolong yang mengaku memberikan setoran atau sogokan kepada kepada Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto Rp 6 miliar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Viral di media sosial video pengakuan pengusaha pengepul batu bara, Ismail Bolong memberikan setoran atau sogokan kepada kepada Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto.

Uang sogokan mencapai Rp 2 miliar per bulan dan diakui sudah diberikan sebanyak 3 kali.

Selain kepada Kabareskrim, Ismail sekaligus mantan polisi juga mengaku memberikan sogokan kepada Kasatreskrim Bontang, AKP Asriadi senilai Rp 200 juta.

Uang sogokan tersebut diberikan karena bisnis batu bara yang dijalankan Ismail Bolong ilegal.

Keuntungan diperoleh Ismail Bolong dari bisnis ini jauh lebih besar, berkisar Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar per bulan.

Fakta Sebenarnya soal Ismail Bolong Setor Uang Tambang Ilegal Rp 6 M, Kini Minta Maaf ke Kabareskrim

Selengkapnya, berikut transkrip video pengakuan Ismail Bolong.

"Terkait adanya penambangan batu bara di wilayah Kalimantan Timur, bahwa benar saya bekerja sebagai pengepul batu bara dari konsesi tanpa izin, dan kegiatan tersebut tidak dilengkapi surat izin di daerah Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kukar, wilayah hukum Polres Bontang, sejak bulan Juli tahun 2020 sampai dengan bulan November 2021."

"Dalam kegiatan pengepulan batu bara ilegal ini, tidak ada perintah dari pimpinan, melainkan atas inisiatif pribadi saya."

"Oleh karena itu, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan yang saya lakukan.

"Keuntungan yang saya peroleh dari pengepulan dan penjualan batu bara berkisar sekitar Rp 5 sampai Rp 10 miliar dengan setiap bulannya."

"Terkait kegiatan yang saya laksanakan, saya sudah berkoordinasi dengan Kabareskrim, yaitu ke Bapak Komjen Pol Agus Andrianto dengan memberikan uang sebanyak 3 kali."

"Yaitu pada bulan September 2021 sebesar Rp 2 miliar, bulan Oktober 2021 sebesar Rp 2 miliar, dan bulan November 2021 sebesar Rp 2 miliar."

Baca juga: Kabareskrim Bocorkan Peran Putri Candrawathi Tewasnya Brigadir J, Termasuk Janjikan Uang Tersangka

"Uang tersebut saya serahkan langsung kepada Komjen Pol Agus Andrianto di ruang kerja beliau setiap bulannya, sejak bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Agustus yang saya serahkan langsung ke ruangan beliau."

"Sedangkan untuk koordinasi ke Polres Bontang, saya pernah memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta pada bulan Agustus 2021 yang saya serahkan langsung ke Kasatreskrim Bontang AKP Asriadi di ruangan beliau."

"Saya mengenal saudara dan Tampoli yang pernah menjual batu bara ilegal yang telah saya kumpulkan kepada saudari Tampolin sejak bulan Juni 2020 sampai dengan bulan Agustus tahun 2021."

"Demikian yang saya sampaikan."

"Terima kasih, jenderal."

Minta maaf

Setelah video ini viral, Ismail Bolong kemudian meminta maaf kepada Kabareskrim.

Sementara, dari pihak Kabareskrim, hingga berita ini dilansir, Tribun Network masih berusaha mendapatkan konfirmasi.

Kepada jurnalis Tribun Kaltim, Sabtu (5/11/2022), Ismail Bolong mengaku, video testimoni itu direkam Februari 2022 lalu di sebuah hotel di Balikpapan, Kaltim, dalam kondisi tertekan.

"Saya mengajukan permohonan maaf ke Pak Kabareskrim. Saat testimoni itu saya dalam tekanan dari Brigjen Hendra dari Mabes," ujar Ismail Bolong.

Baca juga: Brigjen Hendra Kurniawan Susul Ferdy Sambo, Jenderal Kedua Dipecat Polri Kasus Tewasnya Brigadir J

Perekam video itu adalah anggota paminal dari Mabes.

Dia menyebut, testimoni itu direkam menggunakan handphone iPhone milik 1 dari 6 anggota Biro Paminal DIvisi Propam Polri yang datang khusus ke Balikpapan.

Sebelum direkam, dia diperiksa di ruang Propam Polda Kaltim, di Balikpapan.

Dia diperiksa mulai pukul 22.00 Wita hingga pukul 02.00 wita dini hari.

"Saya ingat, saya dihotel sampai subuh, dikawal 6 anggota dari Mabes," ujar Ismail Bolong.
 
Karena tak bisa ngomong, dan dalam tekanan, akhirnya terus intimidasi dan dibawa ke hotel.

Di kamar hotel lantai 16, seorang bintara sudah menulis konsep apa yang harus saya baca.

"Saya sampai tiga kali ditelepon Jenderal Hendra, dan diancam akan dibawa ke Propam Mabes kalau tidak baca itu testimoni," katanya.

Akhirnya, konsep tulisan itu dia bacakan dan direkam menggunakan handphone.

Dia menyebut, karena tekanan dan ancaman dari Brigjen Hendra Kurniawan (kala itu Karo Paminal Propam Mabes Polri), dia mengajukan pensiun dini bulan April 2022, namun baru disetujui 1 Juli 2022.

Profil

Kini jadi viral di media sosial, siapa sebenarnya sosok Ismail Bolong?

Ismail Bolong merupakan pengusaha pengepul batu bara di Kalimantan Timur atau Kaltim.

Dia pernah menjadi polisi, namun mengajukan pensiun dini mulai bulan April 2022.

Permohonan pensiun dini itu baru disetujui 1 Juli 2022.

Dia pensiun dini selang 12 tahun sebelum memasuki usia pensiun yang seharusnya.

Saat ini usia Ismail Bolong 46 tahun, sedangkan batas usia pensiun anggota Polri untuk semua jenjang kepangkatan adalah 58 tahun.

Sebelum pensiun dini, Ismail Bolong ditugaskan pada Satuan Intelkam Polresta Samarinda.

Di Kalimantan Timur, dia memimpin paguyuban perantau Bugis asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Pada Februari 2022 lalu, Ismail Bolong dilantik sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2022 - 2027.

Ismail Bolong sedaerah asal dengan crazy rich Kalimantan Selatan sekaligus juragan batu bara, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved