Kisah Unik
Kisah Warga Desa Pepandungan Enrekang Masih Simpan Gabah Tua, Klaim Berusia 150 Tahun
Beras yang kemudian diolah menjadi nasi itu merupakan makanan yang mempunyai karbohidrat bilamana dikonsumsi.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Muh. Irham
ENREKANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang bergantung pada beras sebagai makanan utama.
Beras yang kemudian diolah menjadi nasi itu merupakan makanan yang mempunyai karbohidrat bilamana dikonsumsi.
Dikutip TribunEnrekang.com dari Wikipedia, padi diduga berasal dari India atau Indocina.
Kemudian masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.
Jika tanaman padi pertama kali ditemukan di India, di Indonesia juga ada gabah yang diklaim usianya sudah mencapai sekira 150 tahun.
Gabah yang masih tersimpan awet tersebut berada di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Lebih tepatnya di Desa Pepandungan, Kecamatan Baraka.
Salah seorang warga bernama, Nurhamija (59) mengatakan, jauh sebelum Indonesia merdeka, gabah itu sudah ada di Desa Pepandungan.
"Gabah kalau bahasa Duri (bahasa Enrekang) disebut 'barri' ini usianya sekitar 150 tahun dan masih aman untuk dikonsumsi," ujar Nurhamija kepada TribunEnrekang.com, Minggu (6/11/2022).
Wanita kelahiran 1963 tahun itu mengaku bahwa jauh sebelum ia lahir, gabah atau barri itu sudah ada.
"Menurut bapak saya, barri ini dulu ditanam oleh kakek saya. Jadi waktu itu masih zaman penjajahan Belanda. Karena sekarang saya sudah punya cucu, jadi keberadaan gabah ini sudah lima turunan," katanya.
Bahkan, menurut Nurhamija, ayahnya (almarhum) yang lahir sekitar tahun 1920, gabah itu memang sudah ada.
"Nah itu bisa dilihat dari usia almarhum bapak saya. Makanya sampai sekarang kami sebagai anak masih menyimpan itu gabah," katanya.
Lanjut dia, bukti bahwa salah satu jenis rempah-rempah itu telah berusia ratusan tahun, bisa dilihat dari isinya yang tidak seperti warna beras pada umumnya.
Beras tersebut terlihat agak kekuningan saking lama tidak pernah dikonsumsi oleh masyarakat.
