Opini Tribun Timur
Literasi Kaum Santri
Dalam teori tersebut dijelaskan, benar tidaknya sebuah informasi yang beredar di masyarakat sangat bergantung pada tingkat kebisingannya.
Jika tidak, cepat atau lambat, ruang-ruang itu akan dikuasai oleh oknum-oknum penganut agama, yang notabene dangkal dalam hal pemahaman.
Selain itu, kaum santri juga mesti mulai memassifkan gerakan melalui pengisian konten di situs-situs resmi dan terpercaya, dengan menulis artikel atau opini yang berkaitan tentang Islam rahmatan lil alamain.
Apalagi, berbagai situs resmi telah membuka diri untuk itu. Salah stau yang perlu diapresiasi adalah kolaborasi antara Perpustakaan Nasional dan Kementerian Agama RI yang menghadirkan Laman Kepustakaan Keagamaan.
Laman tersebut menyediakan berbagai informasi tentang keagamaan. Di antaranya buku, artikel, daftar literatur, bahan pengajaran dan konten-konten digital lainnya terkait seluruh agama yang ada di Indonesia.
Di sisi lain, melalui portal tersebut, para pemeluk agama nantinya diberi ruang untuk mengisi konten pembelajaran sesuai agama masing-masing. Nah, laman ini seyogyanya menjadi perhatian kaum santri.
Begitu banyak ruang-ruang yang bisa dimanfaatkan oleh kaum santri dalam rangka menebar ajaran agama yang maslahat dan mengenyahkan segala tipu muslihat. Sisa komitmen dan konsistensi yang perlu segera ditata sebaik mungkin dalam diri.
Mari menggalang gerakan sejak dini, wahai kaum santri !!!
Bukankah sekuat-kuat iman seorang hamba adalah yang mencegah kemungkaran dengan tangannya (gerakan nyata) ?
Selamat menyambut kesemarakan momentum Hari Santri !!!
