Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kubangan Stadion

Sudah 3 Orang Tewas, Kubangan Bekas Stadion Mattoanging Belum Ditutup Full

Bekas galian Stadion Mattoanging, Kota Makassar telah menelan tiga korban jiwa.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI
Suasana bekas Stadion Mattoanging, Makassar, Rabu (19/10/2022). Bekas galian Stadion Mattoanging telah menelan tiga korban jiwa. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bekas galian Stadion Mattoanging, Kota Makassar telah menelan tiga korban jiwa.

Dua anak tenggelam dan meninggal dunia setelah berenang di bekas galian pada Minggu (23/5/2021).

Setahun berselang, bekas galian tersebut kembali memakan korban. Seorang pemuda terjatuh dan tenggelam pada (3/6/2022).

Kendati sudah menelan tiga korban jiwa, bekas galian yang kini jadi kubangan belum ditimbun full oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pantauan tribun-timur.com, Rabu (19/10/2022) pukul 10.24 Wita, masih ada bekas galian dan kubangan belum ditimbun.

Padahal banyak timbunan berada di pinggir kubangan. Namun, hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya untuk menimbun full kubangan tersebut.

Seorang warga, Bece mengatakan, kubangan yang dibiarkan menganga ini sangat membahayakan.

Pasalnya, banyak anak-anak yang datang untuk berenang di kubangan tersebut.

Padahal kedalaman kubangan tersebut mencapai dua meter, dengan luas sekira 50 meter x 50 meter.

"Sangat membahayakan, karena kedalamannya kurang lebih dua meter," katanya saat ditemui di bekas Stadion Mattoanging, Rabu (19/10/2022).

Ia kerap kali memperingatkan anak-anak tersebut untuk tidak berenang, tapi justru makian yang didapatkan.

"Anak anak kalau ketemu air, biar dilarang tetap turun. Kalau ditegur, dia naik, tapi kami dimaki-maki luar biasa," ungkapnya.

Makannya, Bece meminta Pemprov Sulsel untuk menutup full kubangan dengan timbunan yang ada.

Khawatirnya, baru ada korban lagi baru Pemprov Sulsel bertindak.

"Apa gunanya timbunan terkatung-katung kalau tidak didorong (tutup kubangan). Apa menunggu lagi korban selanjutnya. Tentu kita tidak inginkan itu, tapi semoga secepatnya diratakan," ucapnya dengan nada kesal.

Ia juga meminta tambahan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) yang ditugaskan untuk menjaga bekas Stadion Mattoanging.

Mereka dibagi shift, sehingga bisa menjaga agar tidak ada anak-anak yang berenang di kubangan.

"Satpol-PP dibagi dua shift, ada pagi sampai siang dan siang sampai sore, minimal jam 6 sorelah," pintanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved