Pinrang Juga Punya Negeri di Atas Awan, Hanya Saja Jalanan ke Sana Rusak Parah

TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dikenal dengan daerah yang memiliki potensi di berbagai sektor.

Mulai dari sektor pertanian, perikanan, hingga pariwisata.

Luas wilayah Kabupaten Pinrang mencapai 1.967 Km⊃2;. Terdiri dari 12 kecamatan, 12 kecamatan, 40 kelurahan dan 69 desa.

Kabupaten Pinrang memiliki garis pantai sepanjang 93 kilometer. Di mana terdapat areal pertambakan sepanjang pantai.

Sementara pada dataran rendah didominasi oleh areal persawahan.

Serta potensi pariwisata di daerah pesisir, perbukitan dan pegunungan.

Hal itu dikatakan Bupati Pinrang Irwan Hamid saat menjadi narasumber Tribun Podcast Series #9 HUT ke-353 Sulawesi Selatan dengan tema Sinergitas, Kolaborasi, dan Harmoni Membangun Pinrang Lebih Baik, Senin (17/10/2022).

"Kami memang mempunyai potensi lengkap. Kami punya wilayah pegunungan, kami punya wilayah pesisir, dan kami punya wilayah daratan dari 12 kecamatan yang ada," katanya.

Dikatakan, ketika bicara destinasi wisata, Pinrang terkenal dengan wisata pantai dan kulinernya.

"Ada satu di desa kami, di situ ada wisata pantai sekaligus kulinernya. Yakni di wilayah Mattiro Tasi. Selain menikmati pantai, wisatawan juga bisa mengeksplor makanan khas Pinrang yakni Palekko dan berbagai macam ikan," ucapnya.

Sementara untuk potensi di pegunungan, ada Negeri di Atas Awan. Tepatnya di Desa Sali-Sali, Kecamatan Lembang.

"Memang lokasinya agak jauh dari kota karena derah pegunungan. Mungkin kalau di Toraja ada Negeri di Atas Awan, di Pinrang juga ada dan kita tidak kalah bersaing dengan yang ada di Toraja," ucapnya.

Irwan menuturkan, potensi Negeri di Atas Awan Desa Sali-Sali ini terkendala dengan infrastruktur jalanan yang merupakan wilayah provinsi. 

Ia menuturkan, pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan untuk perbaikan jalan. Mengingat jalanan tersebut juga nyambung ke Mamasa dan Toraja.

"Tempat wisata di sana sudah bisa dinikmati. Hanya saja, yang sangat mengganggu itu jalanannya yang rusak. Tentu ini menjadi kewenangan provinsi. Bukan  Pemkab. Itu sudah kita ajukan ke Pak Gubernur," tuturnya.

Irwan yakin, jika infrastruktur sudah bisa dibenahi oleh pihak provinsi, ia yakin pariwisata Negeri di Atas Awan Pinrang bisa maju.

Pasalnya, fasilitas di sana sudah lengkap seperti tempat penginapan dan lainnya.

"Fasilatis di sana cukup memadai. Medannya agak berat. Orang yang suka tantangan, mungkin lebih senang ke sana. Mobil bisa lewat, tapi, hanya seperti mobil double cabin atau sejenisnya saja," bebernya.

Saat ditanya, sektor unggulan Pinrang, Irwan Hamid menjawab sektor pertanian mendominasi.

"Hampir 70 persen lahan pertanian. Masyarakat kami lebih banyak hidup di sektor pertanian. Sementara sektor penunjang lainnya yakni perikanan atau tambang, perkebunan seperti kopi dan coklat," ungkapnya.

Dia menuturkan, Pinrang salah satu penyangga pangan nasional.

"Perlu diketahui, Pinrang ini salah satu penyangga pangan nasional. Dengan luas lahan 56 ribu hektare," imbuhnya.

Tribun Podcast Series #9 HUT ke-353 Sulawesi Selatan dengan tema Sinergitas, Kolaborasi, dan Harmoni Membangun Pinrang Lebih Baik bisa dilihat di akun youtube Tribun Timur.(*)