Relokasi Pedagang
Tolak Relokasi ke Dalam Pasar Terong, Pedagang Bawang Hambur Jualannya ke Jalan
Pedagang yang saban hari berjualan di depan Masjid Raudatul Muflihin menolak direlokasi ke dalam pasar.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Proses relokasi pedagang bawang di kawasan Pasar Terong Makassar, oleh petugas Satpol PP diwarnai keributan, Kamis (13/10/2022) siang.
Pedagang yang saban hari berjualan di depan Masjid Raudatul Muflihin menolak direlokasi ke dalam pasar.
Mereka yang didominasi perempuan atau kaum emak-emak pun memprotes upaya relokasi itu.
Bahkan, salah satu dari mereka mengamuk hingga menghamburkan dagangannya ke jalanan.
Untung keributan itu berhasil diredam oleh petugas.
Tak hanya itu, mereka juga tampak membawa beberapa spanduk dengan berbagai tulisan.
"Kami Hanya Butuh Ruang Untuk Bertahan Hidup Sehari-hari," tulisnya
"Kami Bukan Pencuri Perampok Dan Penipu", " Diusir Tanpa Musyawarah, Kejam," tulisnya lagi.
Lurah Wajo Baru, Burhanuddin mengatakan ada delapan pedagang bawang tersebut akan direlokasi ke dalam pasar.
Sebab, kata dia, pengurus masjid merasa terganggu dengan aktivitas kedepan pedagang itu di depan masjid.
"Keberadaan pedagang yang tiap hari berjualan di depan masjid sangat mengganggu jamaah yang mau salat karena macet dan mengambil area parkiran," kata Burhanuddin ditemui wartawan di lokasi.
Burhanuddin juga mengaku pihaknya telah melakukan tindakan persuasif dan mediasi dan sudah memberikan peringatan sebanyak tiga kali.
Namun para pedagang itu kata dia, tetap berjualan.
Sehingga dilakukan langkah tegas yakni tempat jualannya diamankan untuk dipindahkan.
Mereka, lanjut Burhanuddin, tidak digusur tapi direlokasi ke dalam pasar supaya Pasar Terong berfungsi.