43 Proyek Drainase di Makassar Terancam Gagal Tender
Dari 47 paket pembangunan maupun rehabilitasi drainase diprogramkan tahun ini, baru empat paket selesai tender.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Proyek drainase Pemkot Makassar berjalan lamban.
Dari 47 paket pembangunan maupun rehabilitasi drainase diprogramkan tahun ini, baru empat paket selesai tender.
Kepala Bidang Pengelolaan SDA dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar Nurhidayat mengatakan puluhan paket lainnya masih mengantri di Unit Layanan Pengadaan.
“Sekarang kegiatan pembangunan dan rehabilitasi drainase yang jalan baru empat paket. Tiga paket sudah berjalan, satu paket sementara persiapan,” katanya, Rabu (12/10/2022).
Selain terkendala di ULP, pengerjaan drainase dipastikan akan terganggu karena cuaca buruk.
Belakangan ini, Makassar dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Otomatis pengerjaan drainase menjadi terhambat.
“Kalau hujan turun pengerjaan dihentikan, kalau reda dipompa dulu baru dilanjutkan,” katanya.
Untuk tetap menjaga kualitas infrastruktur, penyedia atau kontraktor kata Nurhidayat harus punya alat mumpuni.
Begitu juga dengan kuantitas sumber daya manusia harus diperbanyak agar proyek ini bisa selesai tepat sasaran.
Masa pengerjaan untuk rehabilitasi membutuhkan tiga bulan, sementara untuk pembangunan drainase baru butuh waktu empat bulan.
Karena itu, Nurhidayat berharap paket-paket drainase lainnya bisa segera selesai tender agar dinas PU bisa melakukan pendekatan dengan kontraktor.
Pendekatan dimaksud adalah membuat perencanaan baru untuk menyelesaikan proyek ini dengan cepat sebelum berakhirnya masa anggaran.
Adapun anggaran untuk pembangunan dan rehabilitasi drainase 47 paket ditambah material mencapai Rp54,5 miliar.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Makassar Nunung Dasniar mengaku sudah menjadi kebiasaan pemkot menyelesaikan proyek drainase di musim hujan.