Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Daeng Nai 30 Tahun Jadi Tukang Urut, Layani Pegal Hingga Patah Tulang, Pernah Pijat SYL

Dari masyatakat biasa hingga pejabat sekelas Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo diurutnya.

Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Daeng Nai (62) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang lelaki memakai peci bundar menutupi rambut putihnya.

Kulit keriputnya berwarna sawo matang.

Alisnya sudah memutih dan matanya sayup.

Sebagian giginya mulai menghitam karena usia dan kebiasaan merokok sejak duduk di bangku kelas II Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dengan tinggi sekira 150 cm, Daeng Nai, sapaan akrabnya, sehari-hari bekerja sebagai tukang urut.

Di usia yang sudah menginjak kepala enam, ia masih tegak berdiri. Jalannya pun masih lincah bak anak muda.

Dalam menjalankan tugas, Daeng Nai masih biasa menerima jasa urut panggilan. Sesekali ia juga yang dikunjungi.

Ia tinggal di jalan Muhajirin I Lorong II Nomor I, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Daeng Nai saat bertemu pasien, tak pernah lepas dengan rokoknya.

Sambil menghabiskan sebatang rokok, biasanya ia memulai dengan obrolan ringan, mencari tahu keluhan pasien.

Selepas itu, Daeng Nai akan menyuruh pasiennya baring atau duduk, tergantung di bagian mana yang sakit.

Saat akan memijat, terlebih dahulu ia mengambil botol kaca seukuran jari kelingking dewasa.

Tutup botolnya berwarna merah, memiliki gambar tawon di badan botol.

Botol itu berisi minyak dengan wangi khas berwarna coklat.

Rupanya, itu adalah minyak urut khas Sulawesi.

Minyak urut itu dituang ke piring. Setelah itu Daeng Nai akan membaca doa.

Usai membaca doa, pria yang memiliki istri bernama Asma Daeng Sunggu itu akan meniup minyak urut yang telah dituang ke piring.

Setelah itu, diambilnya minyak di piring lalu dioleskan ke tubuh pasien yang sakit.

Tak hanya bagian sakit saja diurut, bagian tubuh lain yang terhubung dengan jaringan syaraf juga diurutnya.

Terutama pada bagian yang terdapat benjolan.

Sekali mengurut, Daeng Nai membutuhkan waktu minimal 30 menit, tergantung sakit yang diderita pasien.

Pegal-pegal, keseleo, hingga patah tulang semua diobati.

Usai menjalankan tugas, pria yang memiliki enam anak itu tak akan mematok harga untuk jasanya.

"Seikhlasnya saja," kata pria kelahiran Desember 1963 itu.

Profesinya itu telah digeluti kurang lebih 30 tahun.

"Saya dulu kerja di PU. Sambil bekerja saya belajar mengurut di teman dan nenek," ujarnya.

Selama 30 tahun, telah banyak disembuhkannya. Dari masyatakat biasa hingga pejabat sekelas Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo diurutnya.

"Semua itu kuncinya ikhlas dan jujur saja. Kalau dua itu kita pegang, insyaallah orang akan percaya dengan kita," jelasnya.

Dg Nai melayani pijat panggilan di nomor 085255664660(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved