Aparat Desa di Lutra Dilatih Epdeskel Berbasis Aplikasi, Bupati Indah: Isu Desa Itu Kompleks
Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (DPMD) Luwu Utara, Misbah mengatakan, telah dilakukan verifikasi dan evaluasi pengimputan data
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Aparat desa dari 25 desa di Luwu Utara dilatih teknis evaluasi perkembangan desa dan kelurahan (Epdeskel) berbasis aplikasi tahap II di Kantor DPMD Luwu Utara, Rabu (5/10/2022).
Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (DPMD) Luwu Utara, Misbah mengatakan, telah dilakukan verifikasi dan evaluasi pengimputan data sampai September 2022.
Hasilnya kata dia, masih ada desa dan kelurahan yang di Luwu Utara belum melaksanakan pemutakhiran.
Termasuk belum melaporkan data evaluasi tingkat perkembangan Dldesa dan kelurahan berbasis aplikasi ke link Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Misbah mengatakan pelatihan adalah upaya pembekalan dengan pengetahuan dasar penggunaan aplikasi kepada aparat desa/kelurahan.
"Ini sebagai langkah awal dalam pencapaian tujuan dari evaluasi perkembangan desa itu sendiri," kata Misbah, Kamis (6/10/2022).
Diharapkan pemerintah desa/kelurahan dapat lebih peduli untuk menjadikan data ini sebagai rujukan dalam proses perencanaa pengembangan di desa.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan isu-isu desa sejauh ini merupakan isu yang kompleks.
Tantangannya adalah merepresentasikan kompleksitas itu ke dalam status, sehingga perumusan isu dan targeting (fokus dan lokus) lebih terarah dan terpusat.
Indah menjelaskan, dalam pengembangan program prioritas (program unggulan dan kegiatan prioritas) dapat dijadikan pijakan untuk membangun instrumen program.
Serta berguna untuk penetapan lokus, maka di sini ketersediaan data dan pengukuran dalam konteks ini sangat dibutuhkan,
Terutama dalam pengembangan intervensi kebijakan yang mampu menjawab persoalan dasar pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
"Dengan optimalisasi aplikasi ini untuk capaian yang dimiliki, pemerintah desa tidak akan lagi mengalami kesulitan dalam menyusun arah pembangunan desanya,"
"Karena data hasil pengukuran tingkat perkembangan desa sudah ada, pemerintah desa hanya tinggal menganalisa indikator yang lemah,"
Agar menjadi konsentrasi pemerintah desa dalam menyusun dan membuat program strategis desa dengan pemanfaatan potensi dan sumber daya," kata Indah.