Tragedi Kanjuruhan
Profil Dua Polisi Meninggal Tragedi Kanjuruhan, Alumni Pesantren, Kader Banser, dan Pagar Nusa
Satu diantara dua polisi yang meninggal dunia saat Tragedi Kanjuruhan adalah kader Banser dan Pagar Nusa.
TRIBUN-TIMUR.COM - Du polisi meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya 3-2.
Dua polisi meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan adalah Bripka Andik Purwanto dan Briptu Fajar Yoyok Pujiono.
Baca juga: Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata Picu Tragedi Kanjuruhan 182 Orang Meninggal, Reaksi Jokowi
Baca juga: 182 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan, Liga 1 Dihentikan Satu pekan
Keduanya merupakan Bantuan Kendali Operasi ( BKO ) pengamanan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Kedua polisi yang meninggal dunia bertugas di tempat berbeda.
Bripka Andik Purwanto tercatat sebagai anggota Polsek Sumbergempol Malang.
Sedangkan Briptu Fajar Yoyok Pujiono tercatat sebagai anggota Polsek Dongko, Trenggalek.
Sosok Bripka Andik Purwanto
Bripka Andik Purwanto bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol.
Bripka Andik Purwanto tercatat merupakan seorang santri. Ia pernah mondok di Pesantren Lirboyo Kediri sebelum manjadi polisi.
Tak hanya itu, Bripka Andik Purwanto juga aktif di Barisan Ansor Serba Guna (Banser) dan di PSNU Pagar Nusa.
"Dia kami sebut alumni Banser dan Alumni Pagar Nusa. Karena sejak jadi polisi dia harus netral, tidak bisa aktif lagi," ujar mantan Satkorcab Banser Tulungagung dan kawan akrabnya, Yoyok Mubarok, Minggu (2/10/2022).
Yoyok yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Bendiljati Wetan mengakui Andik sebagai sosok yang baik.
Kawan-kawan akrabnya menjulukinya sebagai Andik Bahadur karena sosoknya dianggap mirip orang India.
Sosoknya murah senyum dan mudah akrab dengan siapa saja.