Tragedi Kanjuruhan
Profil Dua Polisi Meninggal Tragedi Kanjuruhan, Alumni Pesantren, Kader Banser, dan Pagar Nusa
Satu diantara dua polisi yang meninggal dunia saat Tragedi Kanjuruhan adalah kader Banser dan Pagar Nusa.
"Dia supel sekali. Susah cari pengganti seperti dia," tutur Yoyok.
Lanjut Yoyok, Andik juga dikenal sebagai polisi yang tidak neko-neko.
Sebelumnya dia pernah menjadi penyidik, namun pilih berhenti dengan alasan tidak mau berhadapan dengan warga meski pelaku kejahatan.
Bahkan menurut Yoyok, Andik tidak mempedulikan karir dan memilih jadi Bhabinkamtibmas.
"Dia memelihara ikan bersama kelompok desa kami. Orangnya sangat baik," ucapnya.
Andik sempat membuat status pada pukul 21.22 WIB dari Stadion Kanjuruhan.
Dari unggahan status itu Polisi warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbergempol ini diperkirakan ada di tribun bagian atas.
Sosok Briptu Fajar Yoyok Pujiono
Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino menjelaskan Briptu Fajar Yoyok Pujiono sebelumnya ditugaskan untuk membantu pengamanan laga sepakbola Arema FC vs Persabaya Surabaya bersama 24 anggota lainnya.
"Kami keluarga Polres Trenggalek berduka dengan gugurnya satu personil anggota Polres Trenggalek saat pengamanan di Stadion Kanjuruhan, Malang," kata Alith, Minggu (2/10/2022).
Untuk melepas kepergian Yoyok, polisi menggelar upacara pemakaman di rumah duka korban di Desa Sukosari, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.
Alith menjelaskan, Yoyok merupkaan anggota Polri yang berdinas di Polsek Dongko.
Di sana, ia bertugas sebagai Banit Reskrim Polsek Dongko, sekaligus Bhabinkamtibmas sejak 2019.
Sebelumnya, ia sempat bertugas sebagai Ba Ditsabhara Polda Jatim (2016), dan Banit Turjawali Polres Trenggalek (2016).
Berdasarkan informasi yang Tribunmataraman.com himpun, Yoyok lahir 18 Agustus 1995. Artinya, usianya saat ini 27 tahun.