Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arif Wicaksono Khawatir Citra Pemuda Tercoreng Gegara Pencalonan Ketua AMPI Sulsel Rp150 Juta

Musyawarah Daerah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia Sulawesi Selatan ( Musda AMPI Sulsel ) digelar pada 8-9 Oktober 2022.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Abdul Azis Alimuddin
munawarrah/Tribun Timur
Pengamat Politik Universitas Bosowa Makassar Arif Wicaksono 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musyawarah Daerah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia Sulawesi Selatan ( Musda AMPI Sulsel ) digelar pada 8-9 Oktober 2022.

Musda dijadwalkan dilaksanakan di Swiss-Belhotel Makassar, Jl Ujung Pandang, Makassar.

Oleh panitia kegiatan, Ketua Umum AMPI Jerry Sambuaga dijadwalkan hadir membuka acara.

Hanya saja, Musda AMPI Sulsel bisa dipastikan diikuti satu bakal calon ketua.

Alasannya, hingga pendaftaran bakal calon ketua ditutup pada Selasa (27/9/2022) lalu, cuma satu dari lima bakal calon mengembalikan berkas pendaftaran dan menyetor uang senilai Rp150 juta.

Dia adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar Andi Nurhaldin Nurdin Halid.

Terkait bakal calon Ketua AMPI Sulsel wajib setor uang Rp150 juta, Lembaga Pakopi Centre (LPC) menggelar diskusi publik.

Lembaga Pakopi Centre mengangkat isu idealisme organisasi kepemudaan cenderung pragmatis. Dialog ini menghadirkan tiga narasumber.

Mereka, mantan aktivis Sulsel Taqwa Bahar, pengamat Politik Unibos Arif Wicaksono, dan Asratillah.

Ketiga narasumber sepakat tidak merubah nilai idealisme kepemudaan yang selama ini telah tertanam dalam organisasi kepemudaan.

Taqwa Bahar mengatakan pragmatisme dalam suatu organisasi merupakan hal lumrah, tapi hal tersebut jangan kemudian dijadikan sebagai syarat utama dalam suatu pencalonan.

“Itu memang hal lumrah tapi jangan jadi syarat wajib dalam suatu kontestasi memperebutkan posisi ketua organisasi kepemudaan,” katanya.

“Sebaiknya harus dipisahkan dari warna sebuah partai politik karena isi dari organisasi kepemudaan berasal dari semua unsur,” ujar mahasiswa Pascasarjana Unhas ini.

Pengamat Politik Unibos Arif Wicaksono mengatakan, adanya isu pragmatis akan membuat citra pemuda menjadi tercoreng karena selama ini organisasi kepemudaan dikenal mengedepankan nilai idealisme.

“Jangan sampai citra pemuda tercoreng menjadi pragmatis dan menghilangkan sisi idealisme sebagai pemuda harapan bangsa. Bagaimana nasib pemuda kedepannya bila semua berpikiran pragmatis, atau mending sekalian di legalkan saja supaya jelas.” kata Arif .

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved