Begini Jadinya Jika Danny Pomanto Marah, Dua Kepala Dinas sampai Minta Ampun Gegara Ini
kepala dinasnya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ke kantor dibandingkan naik ojek online di momentum Ojol Day
Penulis: Muh. Abdiwan | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto dikabarkan marah lantaran sejumlah pejabat terasnya tidak patuh dalam menjelankan amanah wali kota.
Wali Kota Makassar dua periode ini mengaku kecewa, pasalnya kepala dinasnya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ke kantor dibandingkan naik ojek online di momentum Ojol Day yang dikuatkan dalam surat edaran yang diteken langsung wali kota.
Danny pun membeberkan telah menegur dua pejabat tersebut.
Adalah Kadispora Makassar Andi Pattiware, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Zuhaelsy Zubir.
Hanya saja, menurut pengakuan Zuhaelsy Zubir kepadanya, ia menggunakan jasa transportasi publik, grab mobil.
"Kalau Dispora dia minta maaf memang, naik ojol pergi, pulang dijemput karena banyak urusan, kalau PU dia keberatan karena naik grab mobil," jelas Danny.
Pegawai bisa menggunakan jasa transportasi umum apapun kata Danny, baik motor, mobil, pete-pete, ataupun BRT.
Helsy juga kata Danny telah mengirim bukti tempat parkir yang kosong di halaman kantornya.
"Jadi tidak selalu motor. Dia fotokan semua tempat parkir di Maccini, kosong semua, saya dikirimi setelah saya komplain," ujarnya.
Wali Kota Makassar dua periode ini membenarkan bahwa memang banyak pegawai yang tidak mengindahkan program Ojol Day pada Selasa kemarin.
Kedepan, ia akan memperkuat pengawasannya agar para pegawai tertib.
"Kalau sudah tiga kali empat kali masih begitu namanya patoatoami (membangkang)," ujarnya.
Dalam kurun waktu satu bulan, ia akan mengamati perkembangan dan manfaat program Ojol Day ini
Jika memungkinkan, seluruh perusahaan swasta juga diimbau untuk menggunakan jasa transportasi umum secara bergilir.
"Misalnya perbankan hari Rabu, swasta Kamis, Jumat siapa, jadi lima hari kita bisa hemat dan bisa share ekonomi kita dengan masyarakat yang terdampak langsung BBM, yaitu masyarakat ojol, pete-pete dan BRT," paparnya.
"Laporan dari penanggung jawab BRT pada hari ojol Selasa lalu, naik 500 penumpang, jadi tidak benar itu dibentur-benturkan dengan BRT, apalagi kalau pete-pete," tutupnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar Andi Pattiware mengakui kesalahannya karena mengabaikan kebijakan Ojol Day.
Diketahui, Andi Pattiware pada Selasa (27/9/2022) kemarin menggunakan kendaraan pribadi usai menghadiri agenda di Lt 2 Ruang Sipakatau Kantor Balai Kota Makassar.
Padahal pada hari tersebut seluruh pegawai lingkup Pemkot Makassar diharuskan menggunakan jasa Ojol saat ke kantor, pulang kantor, ataupun menghadiri agenda di luar kantor.
"Menyangkut kemarin, saya memang sudah mengaku salah, tadi sudah ditegur sama pak wali," ucap Andi Pattiware, Rabu (28/9/2022).
Ia menjelaskan, kondisinya pada Selasa kemarin sudah jam pulang kerja, namun terlepas dari itu ia tetap mengaku salah.
"Kondisinya kemarin apalagi jamnya sudah setengah 5 tapi terlepas dari semua itu kami tetap salah," katanya.
Kedepan, ia akan menjalankan perintah tersebut dan mendukung setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemkot Makassar.(*)