Diduga Begal, 5 Remaja Bawa Badik dan Busur Ditangkap Resmob Polda di Jl Galangan Kapal Makassar
Dari 14 orang yang diamankan di Jl Galangan Kapal ditemukan lima orang diantaranya membawa badik dan busur.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lima remaja bawa badik dan busur di Jl Galangan Kapal, Kecamatan, Tallo, Kota Makassar ditangkap Tim Resmob Polda Sulsel, Jumat (16/9/2022) dini hari.
Kelimanya, AK alias Akbar (22), AF (16), Supriyadi (22), WD (15) dan seorang pelajar berinisial ID (14).
Kelimanya ditangkap saat Tim Resmob yang dipimpin Kompol Dharma Negara dan Panit 3 Ipda Abdillah Makmur, melakukan penyelidikan kasus begal atau pencurian dengan kekerasan.
Saat melintas di Jl Galangan Kapal, Tim Resmob mendapati kawana pemuda dan remaja yang tengah asyik nongkrong di pinggir jalan.
"Anggota mendapati sekelompok pemuda berjumlah 14 orang yang berkumpul di kios pinggir jalan sehingga anggota melakukan pemeriksaan serta penggeledahan badan di tempat," kata Kompol Dharma kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (17/9/2022) sore.
"Dari 14 orang tersebut ditemukan lima orang diantaranya membawa, menyimpan dan menguasai senjata tajam jenis badik dan busur," sambungnya.
Belasan orang pemuda dan remaja itu pun digelandang ke Posko Resmob.
Hasil interogasi polisi, lima yang kedapatan membawa senjata tajam ditetapkan tersangka kepemilikan senjata tajam.
Total barang bukti yang disita, yaitu tiga bilah badik, empat anak panah atau busur, dua pelontar dan satu unit motor Yamaha Jupiter MX.
Satu dari ke lima tersangka itu merupakan residivis kasus penganiayaan.
"Supriyadi merupakan residivis pelaku panganiayaan atau pembusuran dan baru satu bulan bebas dari lapas," bebernya.
Sekadar diketahui, sepekan terakhir dua kasus begal bersenjata busur kembali meneror masyarakat Kota Makassar.
Seperti yang terjadi di Mandai samping Masjid Annur sekitaran Bandara Sultan Hasanuddin, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Aksi mereka terekam CCTV dan beredar di media sosial. Dalam rekaman itu, terlihat pelaku berjumlah sekitar lima orang.
Beberapa dari mereka mengenakan masker dan sweater bertutup kepala.