Pistol Era Perang Dunia II Ditemukan di TKP Pembunuhan Brigadir J, Siapa yang Pakai Menembak?
Fakta baru yang diungkap Kamaruddin pengacara keluarga Brigadir J yakni ditemukannya tiga jenis peluru.
Tetapi yang suka merekayasa ini kan dia berada di posisi puncak semua karena sudah biasa menjilat ke istana, menjilat ke kementerian.”
Menurut Kamaruddin akan berbeda nasib perwira Polri yang tidak pandai menjilat dalam tugasnya.
“Yang kerjanya baik-baik tidak pandai menjilat sehingga tidak (mendapatkan) jabatan yang VIP, kan begitu,” kata Kamaruddin.
“Oleh karena itu, ayo dong kalau memang mau membebaskan polisi dari tangan mafia, ayo dong kita tolong polisi ini, karena sangat banyak polisi yang baik-baik.”
Lantas, seperti apa spesifikasi senjata tersebut?
Melansir dari Wikipedia, pistol Luger dirancang oleh Georg Luger (1849-1923).
Istilah Parabellum berasal dari ungkapan dalam bahasa Latin: Si vis pacem, para bellum yang artinya jika kau mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang.
Georg J. Luger bekerja pada perusahaan senjata Loewe yang di kemudian hari menjadi DWM.
Ia mengembangkan P08 berdasarkan Pistole C93 rancangan Hugo Borchardts, yang kemudian diganti sebagian pemakaiannya dengan P38, buatan Walther.
Seri pertama Parabellum Pistole muncul pada tahun 1900. Parabellum-Pistole 1900 menggunakan peluru 7,65 mm Parabellum.
Setelah itu Georg J. Luger mengembangkan lagi dengan melakukan perbaikan dan penyederhanaan serta penggunaan peluru 9 mm Parabellum.
Angkatan laut Kekaisaran Jerman mulai tahun 1904 menggunakan Parabellum-Pistole Kaliber 9 mm Parabellum yang dikenal sebagai "Pistole 04".
Pada tahun 1908, Pistole 08 diperkenalkan sebagai pistol organik di Kekaisaran Jerman.
Spesifikasi:
1.Berat 0,87 kg
2. Panjang 233 mm
3. Panjang laras 98 mm–203 mm
4. Peluru 7,65×22mm Parabellum, 9×19mm Parabellum
5. Amunisi Magazen 8, Drum 32