Opini Wahyuni
Opini: Pengimplementasian Wawasan Kebangsaan di Kalangan Mahasiswa
Penting bagi masyarakatnya untuk memahami Wawasan Kebangsaan, terutama bagi mahasiswa.
Oleh:Wahyuni SKep Ns MKes
Peserta Latsar Angkatan XXIX PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda/Alumni Magister Ilmu Biomedik Unhas Angkatan 2014 & Dosen FK ULM
TRIBUN-TIMUR.COM - Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita ketahui memiliki berbagai keragaman. Banyaknya keberagaman yang ada harus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.
Warga Negara Indonesia juga harus menjaga persatuan dan kesatuannya untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
Maka dari itu, penting bagi masyarakatnya untuk memahami Wawasan Kebangsaan, terutama bagi mahasiswa
Wawasan Kebangsaan terdiri atas dua kata yaitu “wawasan” dan “kebangsaan”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) istilah “wawasan” diartikan sebagai hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang.
Mengutip dari Suhady & Sinaga (2006) yaitu sudut pandang seseorang dalam memaknai keberadaan jati dirinya sebagi satu bangsa ditandai dengan tingkah laku sesuai dengan falsafah hidup bangsanya dalam lingkungan internal maupun eksternal.
Membangun kesadaran generasi muda khususnya pada mahasiswa berarti memperkuat karakter bangsa.
Peningkatan wawasan kebangsaan yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa adalah dengan cara membangun kesatuan/kohesivitas sosial untuk percepatan citacita bangsa.
Baca juga: Opini Saparuddin Santa: Sepak Bola dan Insting Politik Golkar
Kampus adalah lembaga pendidikan yang bertujuan bukan hanya mempelajari suatu bidang ilmu, tapi juga untuk mengimplementasikan ilmu yang kita dapatkan baik bagi diri sendiri maupun bagi orang-orang yang berada di sekitar kita.
Ilmu tersebut tidak hanya tentang mata kuliah dari program studi yang diminati.
Nilai-nilai dalam wawasan kebangsaan haruslah dipelajari karena nilai-nilai tersebut berguna untuk jangka panjang dalam artian selama kita hidup dan selama menjadi WNI (Warga Negara Indonesia).
Dalam wawasan kebangsaan ini terdapat nilai nilai luhur diantaranya yaitu pengorbanan, kesederajatan dan kekeluargaan yang bertujuan demi menjaga keharmonisan dalam perbedaan.
Dan lingkungan kampus merupakan salah satu contoh ruang lingkup yang sesuai untuk pengimplementasiannya mengingat dunia perkuliahan merupakan gerbang menuju dunia luar di tambah dengan kemajemukan baik kemajemukan dari agama, suku, ras, dan budaya yang terdapat di lingkungan kampus lebih banyak di banding di lingkungan sekolah.
Sebagai generasi muda, mahasiswa/mahasiswi memiliki peran aktif diantaranya sebagai kekuatan moral.
Dalam perannya sebagai kekuatan moral, mahasiswa dapat menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap sudut kehidupannya.
Selain itu, mahasiswa juga memiliki peran sebagai kontrol sosial.
Para mahasiswa diharapkan dapat membangkitkan sikap kritis dalam penegakan hukum dan sikap kritis di lingkungannya.
Peran terakhir bagi mahasiswa dalam kehidupan sosial adalah sebagai agen perubahan (agent of change) di mana mahasiswa dituntut untuk dapat memiliki sikap kepemimpinan dan kepedulian yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat yang dipelajari di lingkungan kampus.
Upaya lain yang mahasiswa dapat lakukan dalam menumbuhkan dan mengembangkan sikap berwawasan kebangsaan agar timbul rasa cinta tanah air adalah menanamkan jiwa patriotisme di dalam diri sehingga timbul kesadaran di dalam diri tentang pentingnya pertahanan nilai-nilai kebangsaan, menumbuhkan jiwa dan semangat nilai -nilai kreatif dan inovatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian mahasiswa sebagai bagian dari Bangsa Indonesia memegang peranan penting dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan wawasan kebangsaan.
Adapun contoh nyata implementasi wawasan kebangsaan dalam kehidupan seharihari yang bisa dilakukan oleh mahasiswa adalah:
1. Menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan
2. Belajar sebagai tugas dari pelajar/mahasiswa bukan hanya untuk tujuan pribadi atau kelompoknya. Misalnya belajar agar semakin pintar, belajar agar orang tua bangga, dan sebagainya. Namun, belajar sebagai Implementasi Bela Negara adalah untuk tujuan bersama dan tidak hanya memikirkan kepentingan individu belaka.
3. Menjaga kesehatan dengan cara berolahraga (agar tubuh tetap sehat sebagai modal utama melakukan bela negara)
4. Mematuhi aturan hukum yang berlaku.. Hukum digunakan untuk segenap anak bangsa. Jika ada hukum yang berseberangan, maka aspirasikanlah sesuai dengan hasil belajar kita.
5. Menjaga kebersihan lingkungan kampus juga merupakan aktualisasi nilai-nilai yang bisa dilakukan mahasiswa. Mahasiswa didorong untuk lebih peduli terhadap berbagai masalah yang terjadi di lingkungan sekitar maupun lingkungan kampus.
6. Tidak merusak fasilitas kampus juga menjadi hal dasar yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Sikap ini merupakan wujud mahasiswa dalam mencintai lingkungan kampus. Diharapkan dengan mencintai lingkungan kampus juga dapat mencintai Indonesia dalam arti luas.
7. Bangga menggunakan hasil kebudayaan bangsa & hasil produk dalam negeri. Contohnya menggunakan batik sasirangan sebagai kebudayaan khas Kalimantan Selatan, menggunakan sepatu buatan pengrajin lokal.
8. Tidak ikut menyebarkan isu atau video atau berita hoax
9. Selalu cek ricek setiap berita dengan media legal.
10. Jangan merundung orang lain
11. Jangan mendengar dan ikut-ikutan ajaran kebencian terhadap etnis atau SARA, karena di dunia ini, manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa beraneka ragam.
12. Mengikuti organisasi kemahasiswaan kampus. Seperti mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi kemahasiswaan yang cenderung aktif melaksanakan kegiatan yang ditujukan untuk masyarakat luas seperti mengadakan pengumpulan dana atau sumbangan ataupun cek kesehatan dan donor darah gratis.
Itu semua berguna secara langsung untuk masyarakat. Hal tersebut bisa dikaitkan dengan kesempatan yang sama untuk berperan demi bangsa karena organisasi mahasiswa merupakan hak setiap mahasiswa di semua perguruan tinggi.
Siapa saja boleh mengikuti organisasi tanpa memandang ras, suku atau agama terkecuali organisasi yang berbasis agama ataupun suku.
13. Selain itu di dunia perkuliahan kita juga sebaiknya membangun relasi dan pertemanan dengan banyak orang apapun latar belakangnya, karena sangat menyenangkan bisa memiliki banyak teman juga relasi yang dapat membantu kita dalam menyelesaikan permasalahan jika ada. Kita tidak boleh memilih-milih dengan siapa kita berinteraksi.
Selain menyampaikan dengan benar, pemahaman Pancasila dan Wawasan Kebangsaan juga harus diberikan secara berkelanjutan.
Pemberian materi kepancasilaan dan wawasan kebangsaan ini tidak hanya diberikan saat mata kuliah umum saja.
Dosen harus secara berkelanjutan memahamkan nilai-nilai dasar negara Indonesia secara benar kepada mahasiswa.(*)