Komandan Batalyon 120 Akui Ada 'Gudang' Penyimpanan Busur di Markasnya, Kok Bisa?
Komandan Batalyon 120, Izhald mengatakan ada 48 orang yang diamankan saat penggeledahan dilakukan.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah aparat kepolisian dari Polda Sulsel menggerebek ruko yang dijadikan sekretariat organisasi Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Makassar, Minggu.
Penggerebekan oleh tim Dantim Thunder Polda Sulsel itu, berhasil mengamankan puluhan anak panah busur, sejumlah sajam jenis parang, dan botol minuman keras (miras).
Komandan Batalyon 120, Izhald mengatakan ada 48 orang yang diamankan saat penggeledahan dilakukan.
"Ada 48 orang yang diamankan, kalau anggota kami ada 24 orang selebihnya anggota binaan kami," katanya saat konfrensi pers di sekretariat Batalyon 120, Minggu (11/9/2022) siang.
Izhald menambahkan, banyaknya anak panah busur yang ditemukan aparat kepolisian bersumber dari gudang penyimpanan yang Batalyon 120 miliki.
Anak panah busur itu, kata Izhald, diamankan oleh Batalyon 120 dari calon anggota yang hendak rekrut sebelumya.
"Kalau busur itu memang ada di dalam gudang, bukan dalam penguasaan mereka. Kenapa kami menyimpan busur, karena setiap anak-anak yang kami mau rekrut, kami minta sajam yang mereka biasa gunakan untuk sajam," tambahnya.
Setelah mendapat anak panah busur, kata Izhald, pihaknya kemudian akan melakukan penyetoran kepada Polrestabes Makassar sebagai pihak berwajib.
"Nanti ketika sudah terkumpul banyak, kami akan bawa ke Polrestabes Makassar. Jadi sebenarnya, kami mau bawa itu busur hari Senin, entah itu dimusnahkan atau apa. Kami sudah lima kali proses penyetoran sajam atau busur ke Polrestabes ," jelasnya.
Dirinya juga menjelaskan, pihaknya aktif melakukan pembinaan kepada para pelaku kriminal jalanan.
Bahkan, kata Izhald, Batalyon 120 sudah merangkul banyak mantan pelaku kriminal jalanan baik di wilayah Makassar hingga menyasar kabupaten tetangga.
"Tujuan dibentuknya Batalyon agar dapat merangkul mereka supaya tidak melakukan kejahatan lagi. Kami mulai melebarkan sayap, karena per hari ini masih banyak masyarakat yang mengeluh akan geng motor. Jadi ada sembilan ketua geng motor yang sudah kami rekrut. Misalnya geng bodrex dan geng terobos itu sudah kita rekrut," ujarnya.
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana