ASN
MenPANRB Sebut Ada ASN yang ke Kantor, Nggak Ngerti Apa yang Dikerjakan
Pada Kamis (8/9), menjadi hari pertama Abdullah Azwar Anas berkantor di gedung beralamat di Jl Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Mantan Bupati Banyuwangi ini juga mengidentifkasi bahwa reformasi birokrasi itu sesuatu yang tak terpisah dengan pembangunan. Padahal, reformasi birokrasi itu adalah sesuatu yang bisa dirasakan melalui pelayanan yang baik dan bagus.
"Oleh karenanya, maka kita sedang diskusi hari ini, hari pertama, rumuskan terkait dengan reformasi birokrasi berdasarkan prioritas dan tematik," terangnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menjabarkan, bahwa ada tiga poin skala prioritas yang menjadi pekerjaan rumah (pr) di tubuh kementerian yang dipimpinnya.
Pertama, reformasi birokrasi untuk pengurangan kemiskinan. Menurutnya, hal ini identifikasi dan parameternya harus sama. "Semua kementerian, fokus semua kementerian," terangnya.
Kedua, adalah reformasi birokrasi untuk mendorong infestasi yang tumbuh. Tentu, hal tersebut tak terlepas dari pelayanan yang bagus dan sehat.
"Dan yang terakhir adalah reformasi birokrasi untuk administrasi pemerintah daerah. Soal digitalisasi dan lain-lain," jelasnya.
Sementara, Azwar juga membabarkan priorotas yang akan digalakan oleh Kementerian PANRB dalam dua tahun ke depan.
Dimana, salah satu point yang menjadi pegangannya adalah arahan Presiden Jokowi soal penyampaian program, bukan urusan.
"Nah kalau program butuh integrasi, butuh kolektifitas unutuk menyelesaikan masalah. Kalau berdasarkan urusan nanti sektoral," ucapnya.
"Kemiskinan ini, harapan Bapak Presiden adalah dari program prioritas beliau kan, maka semua lini program reformasi birokrasi, kita salah satunya bagaimana mengurangi kemiskinan, stanting dan lain-lain," lanjutnya.
Ia juga meningat pesab Presiden soal kerja Menteri PANRB, yakni mendorong Pemda dan semua pihak untuk memastikan hahwa setiap ASN yang datang ke kantor itu, tau apa yang akan di kerjakan.
"Ini masalahnya ada sebagian orang datang ke kantor nggak ngerti apa yang mau dikerjain. Tugas kita adalah mendorong untuk semua pihak, untuk mendorong agar ASN kita tau mengerjakan apa dan selanjutnya," tegasnya.
Usai menyampaikan hal itu, Menteri Azwar meminta waktu untuk pamit. Lantaran, dirinya harus menghadiri rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta.
Ia pun meminta dukungan agar bisa menjalankan amanat dengan baik sebagai Menteri pengganti mendiang Tjahjo Kumolo.
Setelah kurang lebih 2,5 jam menghadiri rapat di Istana Negara, Menteri Azwar kembali ke kantornya untuk menggelar rapat internal. (*)