Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

ASN

MenPANRB Sebut Ada ASN yang ke Kantor, Nggak Ngerti Apa yang Dikerjakan

Pada Kamis (8/9), menjadi hari pertama Abdullah Azwar Anas berkantor di gedung beralamat di Jl Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Editor: Muh. Irham
DOK PEMKAB BANYUWANGI DAN KOMPAS TV
Menpan RB, Abdullah Azwar Anas. Mantan Bupati Banyuwangi itu dilantik sebagai menteri oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/9/2022) 

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Abdullah Azwar Anas sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB), menggantikan Tjahko Kumolo yang meninggal dunia pada 1 Juli 2022 lalu.

Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) no 91B tahun 2022 tentang pengangkatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta.

Pada Kamis (8/9/2022), menjadi hari pertama Abdullah Azwar Anas berkantor di gedung beralamat di Jl Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Deretan karangan bunga ucapan selamat atas pelantikan dan menjabat sebagai Menteri PANRB kepada Azwar Anas pun berjejer di halaman kantor Kementerian PANRB.

Menaiki mobil berplat RI 43, Menteri Azwar Anas tiba di kantor sejak pagi. Dia tampak mengenakan pakaian batik berwarna coklat jenis parang berotif jarik dagel. Tak lupa, kacamata hitam ciri khasnya juga digunakan.

Dikutip berbagai sumber, bahwa secara filosofis, motif batik parang memang memiliki kandungan makna yang tinggi.

Bahasa simbol yang terkandung di dalamnya adalah sebuah pesan bahwa sebagai manusia hendaknya tidak pernah menyerah dalam mengarungi kehidupan. Hal ini sebagaimana ombak di samudera yang tak pernah lelah untuk bergerak.

Bentuk motif batik parang yang saling berkesinambungan, menggambarkan jalinan hidup yang tidak pernah putus. Ia selalu konsisten dalam upaya untuk memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan, maupun dalam menjaga hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.

Garis diagonal yang terdapat dalam motif batik parang, memberi gambaran bahwa manusia harus memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam pendirian, serta setia pada nilai kebenaran.

Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara satu dengan yang lainnya.

Setelah tiba di kantor, Azwar Anas kemudian menggelar pertemuan internal di dalam kantor. Hari ini pula menjadi kali pertama bagi dirinya menggelar pertemuan kerja dengan jajaran di Kementerian PANRB.

Sekira pukul 10.00 WIB, Azwar Anas tampak keluar dari ruang kerjanya. Dia pun menjumpai awak media yang telah menunggunya di ruang lobby Gedung Kementerian PANRB.

Dalam kesempatan itu, Menteri Azwar mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mengidentifikasi pekerjaan-pekerhaan prioritas berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, kata Azwar, Presiden Jokowi kerap menyampaikan bahwa setiap pekerjaan harus ada skala priorotas yang dikerjakan.

"Beliau kan suka menyampaikan pekerjaan harus ada skala prioritas, kalau enggak dikerjakan semuanya nggak berhasil semuanya. Nah oleh karena itu reformasi birokrasi ini mesti kita kuatkan lagi bahwa ini bukan hanya soal tumpukan adminstrasi laporan," kata Azwar.

Mantan Bupati Banyuwangi ini juga mengidentifkasi bahwa reformasi birokrasi itu sesuatu yang tak terpisah dengan pembangunan. Padahal, reformasi birokrasi itu adalah sesuatu yang bisa dirasakan melalui pelayanan yang baik dan bagus.

"Oleh karenanya, maka kita sedang diskusi hari ini, hari pertama, rumuskan terkait dengan reformasi birokrasi berdasarkan prioritas dan tematik," terangnya.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menjabarkan, bahwa ada tiga poin skala prioritas yang menjadi pekerjaan rumah (pr) di tubuh kementerian yang dipimpinnya.

Pertama, reformasi birokrasi untuk pengurangan kemiskinan. Menurutnya, hal ini identifikasi dan parameternya harus sama. "Semua kementerian, fokus semua kementerian," terangnya.

Kedua, adalah reformasi birokrasi untuk mendorong infestasi yang tumbuh. Tentu, hal tersebut tak terlepas dari pelayanan yang bagus dan sehat.

"Dan yang terakhir adalah reformasi birokrasi untuk administrasi pemerintah daerah. Soal digitalisasi dan lain-lain," jelasnya.

Sementara, Azwar juga membabarkan priorotas yang akan digalakan oleh Kementerian PANRB dalam dua tahun ke depan.

Dimana, salah satu point yang menjadi pegangannya adalah arahan Presiden Jokowi soal penyampaian program, bukan urusan.

"Nah kalau program butuh integrasi, butuh kolektifitas unutuk menyelesaikan masalah. Kalau berdasarkan urusan nanti sektoral," ucapnya.

"Kemiskinan ini, harapan Bapak Presiden adalah dari program prioritas beliau kan, maka semua lini program reformasi birokrasi, kita salah satunya bagaimana mengurangi kemiskinan, stanting dan lain-lain," lanjutnya.

Ia juga meningat pesab Presiden soal kerja Menteri PANRB, yakni mendorong Pemda dan semua pihak untuk memastikan hahwa setiap ASN yang datang ke kantor itu, tau apa yang akan di kerjakan.

"Ini masalahnya ada sebagian orang datang ke kantor nggak ngerti apa yang mau dikerjain. Tugas kita adalah mendorong untuk semua pihak, untuk mendorong agar ASN kita tau mengerjakan apa dan selanjutnya," tegasnya.

Usai menyampaikan hal itu, Menteri Azwar meminta waktu untuk pamit. Lantaran, dirinya harus menghadiri rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta.

Ia pun meminta dukungan agar bisa menjalankan amanat dengan baik sebagai Menteri pengganti mendiang Tjahjo Kumolo.

Setelah kurang lebih 2,5 jam menghadiri rapat di Istana Negara, Menteri Azwar kembali ke kantornya untuk menggelar rapat internal. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved