Imbas Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Jalan Sultan Alauddin Makassar Macet Parah
Pantauan TribunTimur.com, sekira pukul 17 40 Wita, ruas Jl Sultan Alauddin lumpuh total.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan mahasiswa masih bertahan menggelar unjuk rasa di depan kampus UIN Alauddin Jl Sultan Alauddin, Makassar, Kamis (8/9/22) sore.
Pantauan TribunTimur.com, sekira pukul 17 40 Wita, ruas Jl Sultan Alauddin lumpuh total.
Sehingga, Jl Sultan Alauddin menuju Jl AP Pettarani macet.
Begitupula sebaliknya dari arah Jl Sultan Alauddin menuju Kabupaten Gowa terpantau macet.
Ratusan mahasiswa tersebut dari sejumlah organisasi yakni Aliansi Mahasiswa Daerah Bergerak, HMI Cabang Gowa Raya, dan Koalisi Perjuangan Pemuda.
Terpantau ada dua truk tronton yang dihadang demonstran untuk dijadikan panggung orasi.
Pengendara diarahkan oleh polisi ke jalur perukoan yang tepat berada di samping ruas Jalan utama Sultan Alauddin.
Isu unjuk rasa mereka yakni menolak kenaikan harga BBM.
"Kami akan terus mengawal tuntutan kami, kami menolak kenaikan harga BBM," teriak sala seorang orator saat berorasi
Sementara petugas kepolisian tengah menenangkan para pengunjuk rasa agar membuka setengah jalan.
Hal tersebut agar pengendara mobil dan motor bisa lewat. Beberapa juga diarahka untuk putar balik.
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan kenaikan harga BBM.
Kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax mulai berlaku, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
Harga solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Hingga jelang magrib ini, massa aksi masih melakukan unjuk rasa.
Laporan TribunTimur.com, Sayyid Zulfadli