Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga BBM Naik, Asbisindo Sulsel: Perbankan Syariah Semakin Tertekan

naiknya harga BBM juga akan mengubah daya bayar debitur yang selama ini menarik pembiayaan dari industri perbankan syariah.

Penulis: Nur Fajriani D | Editor: Waode Nurmin
Dokumentasi
Ketua Asbisindo Sulsel Ahmad S Ilham, mengatakan kenaikan harga BBM berkompensasi atau non subsidi jenis Pertalite dan solar memiliki efek relatif besar terhadap industri perbankan secara menyeluruh, termasuk syariah. 

TRIBUN-TIMUR.COM - MAKASSAR - Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Sulsel memberi tanggapan soal dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kenaikan harga BBM berkompensasi oleh pemerintah dan disebut bakal berimplifikasi terhadap kinerja industri perbankan syariah di Sulawesi Selatan.

Ketua Asbisindo Sulsel Ahmad S Ilham, mengatakan kenaikan harga BBM berkompensasi atau non subsidi jenis Pertalite dan solar memiliki efek relatif besar terhadap industri perbankan secara menyeluruh, termasuk syariah.

"Harga BBM non subsidi selama ini sangat lekat terhadap struktur pengeluaran masyarakat, terkhusus segmen rumah tangga, sehingga jika terjadi penaikan maka berdampak terhadap daya beli," katanya kepada Tribun Timur pada Kamis, 8 September 2022.

Hal tersebut kemudian mempengaruhi tren masyarakat pada segmen ritel dalam mengalokasikan uangnya untuk tabungan, di mana segmen tersebut menjadi pangsa terbesar perbankan syariah dalam menghimpun dana pihak ketiga.

"Ini bahkan (penaikan harga BBM) sudah mulai terasa pada segmen ritel, segmen rumah tangga. Saya rasa, dampaknya akan ke seluruh sektor, baik perbankan secara umum, terkhusus segmen syariah. Dan ini, pastinya ikut mempengaruhi upaya kita untuk menuju tren positif, termasuk di Sulsel," jelasnya.

Secara spesifik pada industri perbankan syariah Sulsel, papar Ilham, kondisi itu bakal semakin menekan performa Perbankan Syariah yang masih berupaya mencatatkan pertumbuhan sepanjang tahun berjalan ini.

Mengutip pada data statistik OJK Regional 6 Sulampua, kinerja aset perbankan syariah Sulsel secara year to date pada tahun ini terkontraksi 2,85 persen, demikian pula penghimpunan dana yang terkoreksi 3,24 % sedangkan penyaluran pembiayaan masih bergerak moderat 5,01 % .

Menurut Ilo, sapaan karib Ahmad S. Ilham, naiknya BBM juga akan mengubah daya bayar debitur yang selama ini menarik pembiayaan dari industri Perbankan Syariah.

"Hal tersebut, juga mempengaruhi penyaluran pembiayaan dari bank syariah. Tidak hanya itu, kami juga tidak bisa melakukan penetrasi signifikan menghadapi kondisi tersebut, bahkan justru akan menerapkan credit risk management. Kenaikan BBM sangat mempengaruhi ini semua," ujar Ilo.

Kendati demikian, dia meyakini pemerintah sudah menyiapkan serangkaian stimulus maupun langkah strategis lainnya sebagai bentuk kompensasi dengan adanya penaikan harga BBM non subsidi.

"Semoga saja, itu bisa meredam dampak keekonomian secara luas dari penaikan BBM, termasuk dampaknya terhadap industri perbankan syariah. Terutama bagi masyarakat luas yang merasakan dampak paling kentara dari kebijakan tersebut," harapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved