Ketum PPP Diberhentikan
Bawa Preman untuk Pengawalan, Suharso Monoarfa Menolak Dipecat dari Ketua Umum PPP
Di hadapan peserta Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi PPP se-Indonesia di Suharso Monoarfa menyatakan dirinya kasih Ketua Umum DPP PPP
TRIBUN-TIMUR.COM - Internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali bergejolak menjelang digelarnya Pemilu 2024. Ketum PPP Diberhentikan.
Pemicunya, Suharso Monoarfa dipecat atau diberhentikan sebagai ketua umum dalam Mukernas yang dihadiri oleh para pengurus DPP dan DPW di Serang, Banten pada Minggu (4/9).
Hasil Mukernas itu ditolak Suharso.
Di hadapan peserta Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi PPP se-Indonesia di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta, Selasa (6/9), Suharso Monoarfa menyatakan dirinya masih merupakan Ketua Umum PPP yang sah.
"Begini, begini, saya masih ketua umum. Saya adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan. Apa yang telah dikembangkan adalah tidak benar," tegas Menteri PPN/Kepala Bappenas itu di depan pengurus PPP pendukungnya, dalam video yang beredar di kalangan awak media.
Dalam sebuah video yang diterima Tribunnews itu, Suharso terlihat datang ke acara itu mengenakan pakaian seragam berwarna hijau dengan lambang PPP di saku sebelah kiri.
Kehadiran Suharso ke acara itu sempat ditolak oleh peserta Bimtek PPP.
Baca juga: PPP Terbelah Menuju Pemilu 2024, Suharso Monoarfa Klaim Masih Ketua Umum Sah, Bagaimana Mardiono?
Baca juga: Sugiarti Mangun Sebut Pemberhentian Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa Keputusan Tepat Jelang Pemilu
Bahkan, lemparan botol plastik sempat melayang di area tersebut.
Di video itu juga terdengar suara penolakan terhadap kehadiran Suharso.
"Keluar-keluar kita mau Bimtek," kata seorang kader dalam video.
Meski terdengar suara penolakan, Suharso tetap berdiri di atas panggung arena workshop.
Ia dikelilingi sejumlah kader PPP.
Lantunan salawat pun berkumandang dari kader PPP yang mengelilingi Suharso.
Suasana juga terlihat lebih kondusif saat para kader melantunkan salawat.
Menurut sumber di jajaran elite PPP, Suharso memaksa masuk ke arena acara tersebut.
Sumber itu juga menyebut Suharso sempat diusir dan bahkan dilempari botol saat masuk ke area Bimtek.
"Memaksa datang ke acara," kata sumber tersebut. Bahkan, kata dia, Suharso juga membawa sejumlah preman untuk pengawalan saat datang ke area workshop.
"Kabarnya bawa preman untuk ngawal," lanjut sumber itu.
Sementara itu Suharso dalam orasinya di depan peserta Bimtek menolak alasan pemberhentian dirinya di Mukernas.
Mulai dari elektabilitas partai yang stagnan, riak-riak di internal, hingga permintaan agar fokus di kabinet sebagai menteri.
"Saya telah melakukan kalibrasi atas semua informasi yang disampaikan baik cerita-cerita itu sampai kepada saya dan saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun kepada saya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu Suharso juga meminta agar apa yang terjadi di internal partai tak membawa-bawa Jokowi.
Ia pun menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak ikut campur dalam urusan internal PPP.
"Jangan bawa-bawa nama presiden, jangan bawa-bawa nama lembaga lembaga negara dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga lembaga negara," ujarnya.
"Saya tekankan sekali lagi jangan bawa nama presiden. Presiden tidak ikut campur dalam hal semacam ini," tegas Suharso.(*)