Tolak Kenaikan Harga BBM
BEM Nusantara Sulsel Sebut Jokowi Melenceng dari Kepentingan Rakyat
Presiden BEM Muhammad Adfan Astaman mengatakan, kebijakan presiden Jokowi sangat melenceng dari kondisi realita masyarakat Indonesia.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nobel Institute melakukan aksi demonstrasi di pertigaan Jl Alauddin dan Jl AP Pettarani, Senin (5/9/2022).
Sekitar 100 massa aksi yang tergabung lembaga kemahasiswaan Nobel Institute serempak menyuarakan penolakan terhadap kenaikan BBM bersubsidi yang diumumkan pemerintah Sabtu (3/9/2022).
Presiden BEM Muhammad Adfan Astaman mengatakan, kebijakan presiden Jokowi sangat melenceng dari kondisi realita masyarakat Indonesia.
Pasalnya, pemerintah tak memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat yang masih belum pulih pasca pandemi.
"Tuntutan yang kami bawah siang ini adalah kenaikan harga BBM yang mana tidak sesuai dengan era sekarang ini
Mengingat baru saja masyarakat masih dalam pertumbuhan akibat covid-19," jelasnya.
Ia menilai, pemerintah tak lagi menjadikan masyarakat sebagai subjek politik yang harus dikedepankan sebelum memutuskan kebijakan.
"Masyarakat tidak lagi dinilai sebagai substansi dalam pengambilan kebijakan," tambahnya.
Adfan, yang juga Koordinator Daerah Sulawesi Selatan Untuk BEM Nusantara juga mengancam akan terus menggencarkan aksi hingga kebijakan naiknya BBM bisa dibatalkan.
"Bisa saja, kami akan terus turun ke jalan sampai BBM bisa kembali," tutupnya.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana