Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Isu BBM Naik

Pemerintah Mulai Salurkan BLT BBM, Ketua HMI Sulselbar: Itu Hanya Topeng!

Pemerintah Indonesia mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada masyarakat.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Sukmawati Ibrahim
zoom-inlihat foto Pemerintah Mulai Salurkan BLT BBM, Ketua HMI Sulselbar: Itu Hanya Topeng!
DOK PRIBADI
Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) A Ikram Rifqi.  Ia menyebut BLT BBM hanya topeng kenaikan harga BBM subsidi.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Indonesia mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada masyarakat.

Bantuan ini diberikan sebagai bentuk pengalihan dari subsidi BBM.

Pembagian BLT BBM diberikan kepada masyarakat selama empat bulan.

Per bulannya sebanyak Rp 150 ribu sehingga totalnya Rp 600 ribu. Itu diberikan dua kali.

Diketahui BLT BBM ini akan diberikan kepada lebih kurang 20,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan sekitar 16 juta pekerja dengan nilai Rp 600 ribu.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bantuan tersebut merupakan bentuk pengalihan subsidi BBM sebesar Rp 24,17 triliun.

“Pemerintah akan mulai memberikan bantalan sosial tambahan sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM sebesar Rp 24,17 triliun,” kata Sri Mulyani Indrawati dikutip dari kontan.co.id.

Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) A Ikram Rifqi menyebutkan, bantuan tersebut hanya topeng kenaikan harga BBM subsidi.

Menurut Mahasiswa Pasca Sarjana Ekonomi Sumber Daya Unhas itu, Pemberiaan BLT ini hanya dijadikan topeng agar tidak mendapat protes dari masyarakat terhadap rencana kenaikan BBM subsidi sebesar 30 persen dari harga saat ini.

Terlebih lagi BLT seperti ini biasanya hanya dijadikan alat bagi para pemangku kepentingan untuk mendapatkan simpatik dari masyarakat.

"Itu hanya topeng, maka dari itu saya mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menolak BLT yang akan diserahkan mulai 1 September 2022 untuk masyarakat Indonesia," katanya kepada Tribun-Timur.com, Kamis (1/9/2022).

Iming-iming pemberian BLT itu, kata dia, hanya kamuflase belaka dan bersifat sesaat.

Tidak sebanding dengan pengeluaran masyarakat jika terjadi kenaikan harga BBM subsidi yang ditetapkan pemerintah.

Kenaikan harga, lanjutnya, akan berimplikasi pada berbagai macam kebutuhan masyarakat.

Bukan hanya soal bahan bakar, namun juga berdampak pada kebutuhan dasar dalam bentuk apapun itu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved