Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Verifikasi Administrasi Parpol, Abdul Wahab Tahir: Kader Pindah Partai Lain Sudah Biasa

Wahab Tahir menyatakan Golkar tidak khawatir jika ada kader Golkar namanya di catut partai baru. “Jadi, kader pindah partai lain sudah biasa,” katnya.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN TIMUR
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Makassar Abdul Wahab Tahir 

“Orang lain berbuat, kita kena getahnya, kita ada 150 anggota BMS dicatut semua,” kata Ketua DPD PKS Makassar, Anwar Faruq, Rabu (31/8/2022).

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar itu menegaskan, seluruh kader kader yang dicatut partai pendatang baru merupakan kader militan PKS.

Hal itu dibuktikan dengan adanya kartu tanda anggota (KTA) yang dimiliki oleh seluruh kader partai tersebut.

PKS, kata Anwar tidak akan berani memasukkan nama orang-orang yang bukan kader mereka dan KTA merupakan bukti bahwa benar mereka adalah kader PKS.

Ia menambahkan, partainya telah mengklarifikasi kepada 150 kader PKS yang namanya dicatut dan mereka tidak tahu menahu terkait namanya masuk keanggotaan parpol lain.

Anwar kemudian menyentil partai pendatang baru agar tahu diri dan menjalankan tahapan Pemilu serentak 2024 secara jujur.

“Pesan saya agar partai lain jangan mencatut, harus benar-benar anda mencari kader untuk didaftarkan, jangan ambil partai lain,” jelasnya.

Selain itu, ada juga kader PKS yang namanya tercatat di tiga partai.

Setelah diklarifkasi orang itu membenarkan bahwa dia telah menjadi bagian dari partai lain dan memilih sebagai kader partai lain.

“Makanya kami tanya mau dimana, tapi dia pilih partai lain, otomatis statusnya di PKS sudah tercabut,” Anwar menambahkan.

Sebelumnya, Komisioner KPU Makassar Gunawan Mashar mengatakan, dari 24 calon parpol yang akan mengikuti Pemilu 2024 masih banyak yang belum memenuhi syarat (BMS).

Ada banyak parpol yang memiiki keanggotaan ganda identik maupun ganda eksternal (terdaftar di parpol lalin).

Paling banyak didapatkan dari parpol-parpol baru atau yang belum pernah mengikuti kontestasi politik.

Dari 24 calon parpol, sekira 10 calon parpol baru atau yang belum pernah mengikuti agenda Pemilu.

Antara lain Partai Gelora, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Partai Buruh, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).

Partai Republik Indonesia, Partai Republik Satu, Partai Republik, Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo).

“Rata-rata banyak partai baru yang BMS karena ada yang ganda identik, ganda eksternal. Secara umum semua partai yang 24 ada ganda identiknya, eksternal dan TMS,” kata Gunawan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved