Sandeq Race 2022
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik: Festival Sandeq 2022 Tak Pakai APBD, Panitia Alokasikan Rp4,2 M
Penjabat atau Pj Gubernur Sulawesi Barat atau Sulbar, M Akmal Malik mengungkapkan event Festival Sandeq 2022, Sail to Ibu Kota Negara atau IKN
Festival Sandeq kali ini sarat simbolisasi budaya, dan migrasi IKN.
Setidaknya 34 perahu atau lopi Sandeq, pesertanya menyimbolkan jumlah provinsi di Indonesia.
Tiap Sandeq diawaki satu nahkoda, dan tujuh pembantu; muallim, juru layar, dan sawi.
Total ada 272 pasandeq dengan total kru pemandu, penderek, dan panitia di Sulbar dan Kaltim sekitar 514 orang.
Ini hampir sama dengan total jumlah kabupaten dan kota di Indonesia.
"Karena ini sail to IKN, makanya penglibatannya juga didukung dapat komitmen dari para kepala daerah dan sekretaris daerah (sekda) se-Indonesia," ujar M Akmal Malik.
Dia juga tengah menjajaki dan mempersiapkan rute etape Festival Sandeq Race 2023 mendatang, akan melibatkan semua kabupaten di Sulbar.
"Tahun depan, Insyallah, semoga saya masih penjabat di sini, atau nanti Pak Sekda (M Idris) yang jadi Pi, jalurnya akan kita ubah dari Pasangkayu di utara Mamuju, atau dari Pantai Mamuju Tengah, ke Pantai Paku di selatan Polman," kata M Akmal Malik.
Masa jabatan Pj Gubernur diatur undang-undang adalah setahun, atau bisa diperpanjang.
Sekadar diketahui, Sandeq Race pertama digelar di perayaan HUT 50 tahun Indonesia, 1995.
Penggagasnya adalah peneliti maritim Austronesia asal Jerman, Horst Liebner, juga dosen tamu di magister Antropologi Universitas Negeri Makassar.
Nama event awalnya Makassar Regatta-Sandeq Race.
Etapenya dari Banggai Majene, (kala itu masih masuk wilayah Sulsel) menuju Pantai Losari Makassar, dan awarding ceremony-nya di Benteng Somba Opu, dan Port Rotterdam, Tamalate, Ujungpandang.
Etapenya lima spot; Banggae Majene, Salipo Polman, Ujung Lero (perbatasan Pinrang-Parepare), sskitar pelabuhan Garongkong (Barru) lalu finish di Pantai Losari, Makassar.
Satu dekade terakhir, saat Sulbar mulai memisahkan diri dan jadi provinsi baru, 2005, jalurnya perlahan berubah dan hanya di perairan Teluk Mandar, di pesisir barat Sulawesi.