Headline Tribun Timur
Choirul Anam: Ferdy Sambo Emosi Disinggung Magelang dan Saguling
Komnas HAM mendapat keterangan soal adanya motif pelecehan atau perselingkuhan dari sejumlah saksi yang periksa atas kasus pembunuhan Brigadir J.
"Jadi ini juga mungkin bisa mendapatkan gambaran lebih jelas bahwa saudara Ferdy Sambo terpicu amarah dan emosinya pada saat saudari PC melaporkan adanya peristiwa yang terkait dengan masalah kesusilaan yang terjadi di Magelang," ucap Kapolri.
Berikut hasil wawancara khusus Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam:
Pada rapat dengan Komisi III DPR RI, Kapolri Didesak untuk mengungkapkan secara terang motif atau latar belakang pembunuhan Brigadir J. Dijawab oleh Kapolri, bahwa kemungkinan ada dua, yaitu pelecehan seksual atau perselingkuhan. Menurut Cak Anam dan Komnas HAM, apakah penting untuk menyampaikan motif itu atau nanti?
Kayanya Pak Kapolri dengan Komnas HAM itu soal itu sama. Karena memang kata-katanya Josua ke Vera, 'jangan naik ke atas, kalau naik ke atas membuat Ibu sakit. Kalau buat Ibu sakit, diancam dibunuh' kurang lebih begitu.
Ini patokan kita pertama kali, lalu kita depet dari Kuat Ma'ruf Susi dari Adc lain soal kisah Magelang macem-macem. Sebenarnya sejak awal indikasi ada isu yang dinyatakan Kapolri itu duluan Komnas HAM daripada Kapolri.
Berapa kali Komnas HAM berintsraksi dengan Ibu Putri?
Yang agak dalam, 1 kali. Yang bisa ngomong mendalam. Beberapa hari yang lalu.
Saat memberikan keterangan, Ibu Putri dalam kondisi tertekan atau biasa saja? Atau bagaimana?
Kebetulan bukan saya yang memeriksa, jadi hanya melalui audio. Komnas HAM memiliki 1 etik ketika meminta keterangan, ketika masuk ruang sensitif perempuan kita meminta staf maupun komisioner perempuan untuk melakukan pemeriksaan. Ini tidak hanya Bu Putri, tapi ke Vera juga.
Awalnya Vera saya sendiri yang periksa, tetapi ketika masuk ke ruang dengan isu perempuan, staf kami yang perempuan saya suruh periksa.
Bagaimana kondisi Ibu Putri saat pemeriksaan itu, saya belum detail. Tapi memang situasinya tertekan, dan kalau dibayangkan pada proses awal tidak bisa ngomong ya, sekarang sudah. Tidak lancar tapi sudah (ngomong).
Cak Anam, boleh diceritakan ketika bertemu dengan Ferdy Sambo, situasinya bagaimana? Apakah dia biasa saja atau dalam kondisi yang tertekan, penuh penyesalan? Atau seperti apa?
Kalau kita lihat foto-foto dia waktu jadi Kadiv Propam dengan baret biru dan pangkat, itu dibandingin saat kami periksa ya situasinya sedih. Sedih, ada penyesalan di situ, masih ada sedikit emosi.
Ketika kami tanya soal Magelang dan pembicaraan dengan Ibu Putri di Saguling (rumah pribadi), itu emosinya masih keliatan. Tapi diluar itu dia menunjukan sikap penyesalan.
Kalau kita dengar dia bicara di depan publik, minta maaf ke polisi, minta maaf ke teman-teman sejawatnya, itu memang ada. Mirip seperti itu. Misalnya di Bareskrim, masih emosi tinggi walaupun sudah turun saat di Mako.