Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Forum Dosen

Guru Besar UNM Prof Sofyan Salam: Jalur Mandiri Harus Berstandar Nasional

Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri bervariasi di setiap perguruan tinggi sehingga perlu ada standar nasional seperti SNMPTN dan SBMPTN.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Sofyan Salam saat menjelaskan tentang jalur mandiri secara daring dalam dialog forum dosen di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430 Kota Makassar, Kamis (25/8/2022). Menurutnya, penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri sangat bervariasi di setiap perguruan tinggi sehingga perlu ada standar nasional seperti halnya SNMPTN dan SBMPTN. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jalur mandiri kini menjadi polemik masuk perguruan tinggi negeri.

Sebab, jalur terakhir ini dianggap tidak memiliki standar nasional.

Perguruan tinggi negeri diberikan kewenangan terhadap jalur tersebut.

Sehingga, melalui jalur tersebut, Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani memiliki kehendak untuk korupsi.

Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Sofyan Salam menganggap jalur mandiri memiliki banyak celah.

Menurutnya, penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri sangat bervariasi di setiap perguruan tinggi.

"Itu karena masing-masing perguruan tinggi memiliki kebijakan masing-masing," katanya dalam dialog forum dosen di Kantor Tribun-Timur.com, Kamis (25/8/2022).

Untuk menghindari kejadian seperti yang menimpa Karomani, perguruan tinggi harus membenahi jalur tersebut.

Ia menyebutkan, harus ada standar nasional yang berlaku untuk semua perguruan tinggi.

Sama halnya pada jalur SNMPTN dan SBMPTN.

"Harus ada standar nasional. Misalnya standar akademik yang boleh masuk haruslah yang miliki skor sekian pada jalur SNMPTN atau rangking sekian pada SBMPTN," ujarnya.

Demikian pula mengenai standar pembayaran, harus bersifat standarisasi.

Sebab, jika bergantung pada kebijakan internal perguruan tinggi, kata Prof Sofyan Salam, sangat rawan rektor korupsi seperti Karomani.

"Yang terjadi di lampung itu karena masalah rektornya. Jadi walaupun ada pengawas internal dan eksternal, kalau rektornya tidak memiliki integritas, tetap kacau," katanya. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved