Mengapa Polri Belum Limpahkan Berkas Perkara Putri? Beda Tersangka Lain, Keinginan Ferdy Sambo Bocor
Kejagung baru menerima surat pemberitahuan dimulainya penyidikan atau SPDP istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi soal kasus Brigadir J.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kejaksaan Agung sudah siap menerima pelimpahan berkas Putri Candrawathi tersangka pembunuhan Brigadir J.
Kejagung baru menerima surat pemberitahuan dimulainya penyidikan atau SPDP istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi soal kasus Brigadir J.
Kejagung berjanji akan berkerja secara profesional hingga majelis hakim menjatuhkan hukuman sesuai aturan.
Hingga kini Putri belum ditahan dengan alasan memiliki gangguan kesehatan. Keberadaan Putri pun tak tersorot.
Diketahui, Polri menetapkan istri Ferdy Sambo sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Selain Putri Candrawathi, sebelumnya Ferdy Sambo juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan berkas perkaranya sedang diteliti Kejaksaan Agung (Kejagung).
“Perkara istrinya (Putri Candrawathi), kami masih menerima SPDP, berkas perkaranya belum ada,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (24/8/2022).
Ketut mengatakan, SPDP tersebut diterima pada Senin (22/8/2022).
Selanjutnya, Kejagung akan menunggu pelimpahan berkas perkara Putri Candrawathi dari Polri.
Adapun dalam prosesnya penanganan perkara ini, Kejagung akan bekerja secara profesional.
"Kita (Kejagung dan Polri) sama-sama mempunyai visi menyelesaikan perkara ini dengan baik dan profesional tentunya," ungkapnya.
Sementara itu, untuk berkas empat tersangka yang sudah dilimpahkan, saat ini sedang diteliti oleh tim jaksa peneliti.
Keempat berkas tersebut, merupakan berkas perkara Ferdy Sambo, Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.
“Kita sudah menerima empat berkas perkara yang saat ini dari sejak hari Jumat (19/8/2022), 14 hari ke depan kita masih melakukan penelitian terhadap berkas perkara tersebut,” ucap Ketut.
Sebagai informasi, dalam berkas perkara itu, keempat orang tersangka disangka melanggar Pasal 340 KUHP juncto Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 56 ke-1 KUHP, dilansir Kompas.com.
