Mahasiswi FKM UMI Meninggal
Kasus Tewasnya Mahasiswi FKM UMI Menemui Jalan Buntu, Polres Gowa: Keluarga Tak Melapor
Kasus tewasnya Zhafirah Azis Syah, mahasiswi FKM UMI di Malino, Gowa, belum menemukan titik terang. Polisi mengaku menemui kendala
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Muh. Irham
GOWA, TRIBUN-TIMUR.COM - Sudah hampir sebulan berlalu kasus tewasnya mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Zhafirah Azis Syah (20) saat pengkaderan di Malino.
Zhafirah mengikuti pengkaderan senat fakultas di perkemahan Villa Embun Pagi, Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong Jumat (22/7/22).
Ia meninggal dunia di hari terakhir kegiatan, Minggu (24/7/22) subuh.
Polisi mengungkapkan ada sejumlah kendala dalam proses penyelidikan kematian Zhafirah.
Baca juga: Kabar Terbaru Kasus Tewasnya Zhafirah Mahasiswi FKM UMI saat Pengkaderan di Malino, Jawaban Polisi
Baca juga: Lima Pria Diringkus Sat Narkoba Polres Gowa
Plt Kasi Humas Polres Gowa, AKP Hasan Fadhlyh mengatakan pihaknya terkendala sebab pihak keluarga juga hingga kini belum resmi melapor ke pihak kepolisian.
"Sampai sekarang juga (keluarganya) belum secara resmi melapor. Kita hanya membuat laporan dalam bentuk A sebagai temuan bahwa dugaan telah terjadi salah satu tindak pidana. Kendalanya itu," ujarnya, Jumat (11/8/22)
Selain itu, kendala yang dialami pihak kepolisian yakni keluarga menolak dilakukan autopsi.
"Karena adanya penolakan outopsi oleh pihak keluarga yang kemudian disertakan dalam bentuk surat pernyataan sehingga itu menjadi kendala untuk kita bisa mengungkap walaupun proses hukum tetap berjalan," ujarnya.
Begitu pula dengan hasil visum korban, sejauh ini polisi mengaku tak menemukan tanda-tanda kekerasan.
Baca juga: Polisi Belum Bisa Pastikan Penyebab Tewasnya Mahasiswi FKM UMI Saat Pengkaderan di Malino
Adanya pasir di badan korban diduga pada saat pengkaderan peserta termasuk korban diarahkan melewati rintangan sungai.
Terpisah, Ayah Zhafirah, Abdul Aziz membenarkan bahwa menolak dilakukannya proses autopsi lebih lanjut.
Ia mengaku dari hasil visum luar telah terbukti.
Apalagi kata dia, pihak kepolisian disebut hadir dalam proses visum luar jasad Zhafirah.
"Kita memang menolak autopsi dalam, saya dari awal meminta visum luar saja. Tapi yang saya tangkap dari awal itu sudah ditangani pihak kepolisian karena sudah ada bukti ketika mereka hadir pada saat visum kemarin dan sudah ada surat keterangan meninggal surat keterangan kematian yang dikeluarkan kepolisian,"
Aziz juga membenarkan perihal pihak keluarga tidak membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.