Opini Abdul Karim
Berkah
Sebelum medsos menjamur, kata "berkah" hanya dijumpai di ruang-ruang tertentu dengan waktu yang terbatas.
Seorang wakil rakyat datang disebuah kampung untuk keperluan reses, disana ia berpidato dan berdialog dengan warga. Usai itu, ia bercengkrama dengan warga.
Dalam pencengkramaan itu, seorang kakek hendak pamit bersama seorang cucunya. Ia mengajak cucunya bersalaman dengan wakil rakyat itu, "berkahnya", katanya pada cucunya.
Seorang perantau sukses, datang ke kampung halamannya saat lebaran idul adha. Puluhan tahun ia merantau.
Di perantauan, konon ia bekerja sebagai agen tenaga kerja.
Beberapa kali ia berhubungan dengan masalah hukum gegara keterlibatannya dalam human trafficking.
Saat idul adha, ia membeli lima ekor lembu untuk kurban di kampung halamnnya.
Warga berdatangan, selain untuk mendapat daging mereka juga mengharap berkah. Berkah dari yang bersangkutan lantaran dianggap sukses di rantau.
Epistemologi "berkah" kini melebar seiring meluasnya media interaksi-komunikasi modern manusia. Dan menyebut kata itu tak perlu berlama-lama, sepanjang ada hal material yang tampak di pelupuk mata--maka jangan tunda menyebut kata "berkah". "Berkah" kini melintas dan dihinggapkan disegala profesi, ruang, dan kapasitas.
Tak perlu Anda berfikir pantas atau tidaknya, sebab kepantasan kini tak dibangun dari dunia kosong yang hampa. Ia diucap dari dunia nyata yang menampakkan sesuatu yang bersifat materil.
"Jabatan, pangkat dan harta" adalah pengundang kata "berkah" itu dan demikianlah yang dianggap pantas. Kata religius itu kini terasa berubah menjadi kalimat prestesius dan kita lantas terbius.
Tindakan Tegas
Dalam menopang pertumbuhan sektor perikanan, pemerintah harus terus melakukan upaya penegakan hukum.
Pemerintah hendaknya pula menindaklanjuti berbagai upaya penegakan hukum secara tegas.
Jika terbukti perusahaan perikanan dalam negeri bertindak nakal, dari sisi administrasi perikanan dan perpajakan, diupayakan penagihan dan pencabutan izin usaha.
Pada dasarnya, sektor perikanan, jika pengelolaannya baik dan benar, merupakan lahan potensial untuk pemasukan negara. Pertumbuhan produk domestik bruto sektor perikanan, misalnya, naik menjadi sekitar 8 persen.