Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lapas Parepare

Diduga Ada Pungli di Lapas Parepare, Supriansa Mannahawu: Copot Kalapas!

Anggota DPR RI Komisi III Fraksi Golkar, Supriansa Mannahawu merespon kejadian di Lapas Parepare dan meminta tindakan tegas dari Dirjen Pemasyarakatan

Penulis: M Yaumil | Editor: Sukmawati Ibrahim
M YAUMIL/ TRIBUN TIMUR
Kalapas Kelas IIA Parepare, Zainuddin saat bertemu di warkop sweetness, Minggu (31/7/2022). Ia membantah adanya demo dari warga binaan. Berdasarkan pengakuan salah satu narapidana Kalapas tersebut kerap meminta uang pada warga binaan dengan jumlah hingga Rp 40 juta. Itu membuat Anggota DPR RI Komisi III Fraksi Golkar, Supriansa Mannahawu angkat bicara.  

"Saya kira dengan kejadian ini Dirjen bisa memperketat pengawasan serta menegakkan hukum dengan copot oknum melanggar," pungkasnya.

Pengakuan Warga Binaan

Sebelumnya, Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA pajaki warga binaannya hingga Rp 40 juta

Itu disampaikan salah satu warga binaan Lapas Kelas IIA yang enggan disebutkan namanya (informan).

Ia mengaku pernah dimintai uang Rp 10 juta.

"Yang terakhir ini dua ribu, tiga ribu pernah 10 ribu. Yang 10 juta ini sudah beberapa kali," katanya kepada tribun-timur.com via WhatsApp, Minggu (31/7/2022) siang.

Sebagai informasi, dua ribu atau tiga ribu di sini diartikan Rp 2 juta atau Rp 3 juta.

Warga binaan dengan kasus narkoba dan passobis paling sering dipajaki Kalapas Parepare.

"Ini ada juga teman pernah bayar Rp 40 juta. Kasus narkoba dan kasus Passobis (penipu online) paling sering dimintai," terangnya.

Lanjut, perbuatan kalapas ini bukan kali pertama. Begitupun dengan aksi protes warga binaan.

"Di sini, selama Kalapas ini, sudah dua kali demo. Itu menyangkut permasalahan uang," katanya.

"Kemarin yang terakhir saya bayar 10 juta itu. Alasannya di sini karena ada pengembangan kasus Passobis, gara-gara itu, disuruhka bantui Pak Kalapas," tambahnya.

Perihal aksi protes warga binaan, dikarenakan warga binaan sering dimintai uangKalapas Parepare.

"Itulah Kalapas ini karena semua harus ada uang. Semua harus pakai uang. Kayak kemarin itu yang ribut-ribut mau keluar lihat anaknya di rumah sakit. Kenapa dia tidak dikasi keluar karena tidak ada uangnya. tidak membayar," bebernya.

Metode pembayaran ke Kalapas bisa tranfer langsung ke rekening bank dan bisa bayar tunai.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved