30 Ekor Kerbau di Bastem Utara Luwu Terinfeksi PMK
"PMK sudah masuk di Luwu, tepatnya di empat desa di Kecamatan Bastem Utara," kata Alimus, Rabu (27/7/2022).
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNLUWU.COM, BASTEM UTARA - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak ditemukan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Sebanyak 30 ekor kerbau dilaporkan terinfeksi PMK di Kecamatan Bastem Utara.
Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Pertanian Luwu.
Kepala Bidang Peternakan dan Keswan Dinas Pertanian, Alimus, mengatakan, PMK pada ternak ditemukan di empat desa.
Yakni Desa Maindo, Pantilang, Dampan, dan Uraso.
"PMK sudah masuk di Luwu, tepatnya di empat desa di Kecamatan Bastem Utara," kata Alimus, Rabu (27/7/2022).
Ia menuturkan, kerbau yang terkena PMK berjumlah 30 ekor.
"Di Desa Maindo ada 7 ekor, Dampan 10 ekor, Uraso 3 ekor, dan Pantilang 10 ekor," tuturnya.
PMK di Luwu diduga berasal dari kerbau yang dibawa dari Toraja Utara.
Pada saat ada acara adat di wilayah tersebut.
Sebelum disembelih kerbau yang terinfeksi PMK sempat dipelihara sekitar satu minggu di salah satu desa.
Selain itu, ada juga kerbau yang tidak sempat dipotong pada saat acara.
Sehingga dibeli oleh masyarakat di Uraso dan Dampan.
"Awalnya kerbau dari Toraja Utara dibawa ke Bastem Utara untuk acara adat, sebelum disembelih sempat dipelihara sekitar satu minggu di Pantilang," katanya
"Ada juga kerbau yang tidak sempat dipotong pada acara adat tersebut, itulah yang dibeli oleh masyarakat di Uraso dan Dampan, sehingga yang terdampak sekarang adalah ternak milik masyarakat," jelasnya.
Guna mencegah penularan PMK lebih luas, Dinas Pertanian telah memberikan vitamin, antibiotik, melakukan penyemprotan disinfektan, dan melakukan isolasi terhadap hewan-hewan yang terindikasi penyakit tersebut.