Headline Tribun Timur
Lagi, Sabu Malaysia ‘Ganyang’ Sulsel
Dulu hanya gaya hidup. Dijadikan gayagaya-an kaum berduit. Sekarang narkoba sudah dijadikan sumber mata pencarian.
TRIBUN-TIMUR.COM - Narkoba Malaysia benar-benar ‘mengganyang’ Sulsel.
Sepekan, terungkap 21 kilogram sabu asal Malaysia tiba di Sulsel.
Masuk lewat Pelabuhan Makassar seberat 10 kilogram (kg) yang diungkap, Rabu (20/7/2022) pekan lalu, dan ‘mendarat’ lewat Pelabuhan Parapre seberat 11 kg yang dirilis Senin (25/7/2022).
“Ada apa dengan polisi. Ini benar-benar tidak masuk akal. Masa kecolongan terus,” tegas Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Sulsel, M Jamil Misbach, di Makassar, tadi malam.
Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel itu menegaskan, narkoba sudah menjadi bisnis di Sulsel.
Dulu hanya gaya hidup. Dijadikan gayagaya-an kaum berduit. Sekarang narkoba sudah dijadikan sumber mata pencarian.
Banyak ibu rumah tangga di lorong-lorong menjadi kurir di tingkat RT/RW, demi menutupi kebutuhan hidup. Sambil mengedar, sesekali mereka juga menikmati. (Baca, Bahaya, Narkoba Sudah Jadi Bisnis di Sulsel).
Pelabuhan Parepare
Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono, mengungkapkan, 11 paket sabu itu diangkat oleh dua buruh panggul pelabuhan antar pulau tersebut.
“Sabu yang dibawa kedua buruh panggul pelabuhan, disembunyikan dalam ember dalam masing-masing bungkusan teh merek Guanyingwan,” kata AKBP Andiko.
Polisi mencurigai gerak-gerik dua buruh panggul itu.
Barang yang mereka panggul ditatap tajam
aparat.
“Dan saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan bungkusan yang telah dikemas menggunakan lakban. Setelah diperiksa, isinya diduga sabu,” ujar AKBP Andiko.
Nyaris, 11 kg sabu Malaysia “digayang” warga Sulsel.
Menurut AKBP Andiko, keberhasilan menggagalkan penyelundupan sabu itu bermula dari kecurigaan petugas saat memeriksa barang-barang penumpang yang turun dari kapal.
