Ngobrol Virtual
3 Tips Mitigasi Bencana Tsunami, Simak Penjelasan BMKG Makassar
Hal ini disebabkan kondisi geografis Indonesia diantara dua benua dan dua samudera.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi bencana alam tinggi.
Hal ini disebabkan kondisi geografis Indonesia diantara dua benua dan dua samudera.
Selain itu, NKRI juga terletak antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik.
Edukasi terkait mitigasi bencana pun terus dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Koordinator Bidang Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono pun hadir mengedukasi dalam seri Ngobrol Virtual (Ngovi) live di youtube Tribun-Timur.com, Selasa (12/7/2022).
Ngovi kali ini mengangkat tema "Potensi Gempabumi dan Tsunami di Sulsel.
Dr Daryono pun aktif mengedukasi masyarakat terkait mitigasi bencana tsunami.
"Kita memberikan pandangan yang strategis kepada masyarakat kalau tsunami itu air laut yang melanda pantai. sehingga masyarakat pesisir perlu mewaspadai,"
Dalam mitigasi Tsunami, ada tiga tips diberikan Dr Daryono.
"Solusi mitigasi pertama itu jangan tinggal menempel di bibir pantai," tegas Dr Daryono.
Rumah yang berada di bibir pantai sangat rawan terhadap bencana Tsunami.
Dr Daryono tak bisa memungkiri bahwa di Sulsel masih banyak warga yang tinggal di bibir pantai.
"Kalau pun masih bertahan di situ bangun rumah panggung yang kokoh," jelas Dr Daryono.
Tips kedua, masyarakat harus paham evakuasi mandiri.
Dengan pemahaman cara dan jalur evakuasi, maka bisa meminimalisir korban bencana.
"Pahami evakuasi Mandiri yang baik. Kalau ada guncangan gempa kuat di pantai segera menjauh dari Pantai," jelas Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG ini.
Terakhir, ia meminta masyarakat memiliki sarana penerima informasi dan peringata dini.
BMKG memang bertugas menyebar segala informasi terkait potensi terjadinya bencana.
"ketiga, masyarakat wajib memiliki sarana penerima informasi dan peringatan dini," ujar Dr Daryono
"Minimal hp-nya download warning receiver dari BMKG," sambungnya.
Melalui aplikasi tersebut, BMKG mengabarkan aktifitas bencana yang berpotensi terjadi.
Agar masyarakat bisa siaga lebih awal untuk melakukan evakuasi dini.
Laporan wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz