Unhas Kukuhkan Dua Guru Besar Baru Bidang Antropologi dan Ilmu Elektronika
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa mengingatkan bahwa gelar profesor bukan hanya sebatas gelar paripurna.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Waode Nurmin
Dalam pelayarannya mengarungi samudera, mereka senantiasa sukses dan berjaya.
Meskipun ada rintangan dan tantangan dalam perjalanan, tapi inilah yang memperlihatkan kuatnya karakter maritim.
"Mengubah perilaku seseorang atau sekelompok orang memerlukan waktu. Tetapi, dengan skenario tahapan yang terprogram dan teregulasi makan akan terwujud karakter maritim," jelas Prof Takko
"Model ini berasumsi bahwa apa yang selalu didengar, dilihat dan dibaca akan merasuk kedalam diri setiap orang sadar atau tidak. Sehingga dapat mengubah dan membentuk karakter kediriannya," lanjutnya
Setelahnya, Prof Faizal juga memaparkan pidato ilmiahnya.
Judulnya "Jaringan On-Chip sebagai Pondasi dalam Mewujudkan Sistem Komputer Digital Mutakhir dan Inovatif".
Ia mengatakan, kecepatan operasi tinggi dan tingkat konsumsi daya rendah merupakan fitur paling penting bagi pengguna gadget elektronik.
Dengan tingkat konsumsi daya rendah, maka konsumen jarang melakukan proses pengisian ulang baterai listrik.
"Ada banyak bentuk topologi jaringan on-chip yang dapat dikembangkan dalam chip tunggal seperti bentuk topologi jaringan cabang pohon, topologi jejaring jala-jala, topologi torus, jejaring kupu-kupu, dan sebagainya," jelas Prof Faizal.
"Diantara semua topologi, salah satu yang menjanjikan adalah jaringan mesh yang memiliki keuntungan spesifik," sambungnya.
Dengan dikukuhkannya dua profesor ini, Unhas telah memiliki 449 guru besar.