Jamnas Arus Deras
Yuk Ramaikan, Ada Jamnas Arus Deras Sungai Rongkong hingga Camping Ground di Desa Pararra Lutra
Diperkirakan peserta Jamnas Arus Deras Sungai Rongkong akan berdatangan dari berbagai daerah, termasuk dari Jawa.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNLUTRA.COM, SABBANG - Pelaksanaan Jambore Nasional atau Jamnas Arus Deras Sungai Rongkong sisa menghitung hari.
Kegiatan ini digelar di Desa Pararra, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat-Minggu (24-26/6/2022).
Berbagai persiapan terus dilakukan panitia penyelenggara bersama Pemkab Luwu Utara.
Diperkirakan peserta Jamnas Arus Deras akan berdatangan dari berbagai daerah, termasuk dari Jawa.
Kegiatan yang dilaksanakan Perhimpunan Penggiat Arus Deras Sulsel didukung Basarnas Sulsel, Pemkab Luwu Utara, KONI Luwu Utara, FAJI Luwu Utara, KNPI Luwu Utara, dan ORARI Lokal Luwu Utara akan dimeriahkan berbagai jenis kegiatan.
Salah satu kegiatan pariwisata yang dilakukan adalah Camping Ground Pesona Luwu Utara.
Kegiatan ini diharapkan akan menarik para penggiat pariwisata di Indonesia khususnya Sulsel.
Kabid Pariwisata Disporapar Luwu Utara, Bulan Masagena, mengatakan camping ground dilaksanakan untuk menghidupkan pariwisata di Desa Pararra.
"Kita ingin menghidupkan pariwisata di desa ini. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk menghidupkan pariwisata dan menjadi salah satu sumber penghasilan di desa ini," kata Bulan, Selasa (21/6/2022).
Saat ini, sudah ratusan tenda yang akan terpasang di lokasi camping ground.
"Pendaftar yang mendaftar secara daring itu sudah ratusan tenda. Ada yang berasal dari Makassar, Toraja, Parepare, Luwu, dan Luwu Utara," bebernya.
Camping ground ini nantinya akan diisi dengan berbagai kegiatan.
"Nanti kami akan hadirkan hiburan berupa band akustik, kemudian ada permainan, dan pastinya kita menyiapkan hadiah hiburan," imbuhnya.
Tak kalah pentingnya, untuk menghidupkan Desa Pararra, para ibu yang memiliki jualan tradisional diharapkan dapat berpartisipasi untuk menjajakan dagangannya.
"Dengan adanya kegiatan ini, para ibu yang memiliki jualan tradisional, baik berupa kuliner atau makanan khas lainnya agar bisa ditampilkan, sekaligus bisa menjadi oleh-oleh yang bisa dibawa pulang para tamu yang hadir," harap Bulan.
"Sengaja kita membuka ruang bagi masyarakat berjualan, karena kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan semata atau hanya ikut meramaikan saja, tetapi ada nilai ekonomis yang bisa didapatkan warga Sabbang, khususnya warga Pararra," lanjutnya.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita