Live Forum Dosen
Mengintip Konsep Metaverse vs Pendidikan Berkualitas
Sektor pendidikan juga mulai mempersiapkan konsep pembelajaran ala metaverse, termasuk Dinas Pendidikan Makassar.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Metaverse, teknologi terkini yang hangat dibincangkan masyarkat. Khususnya di sektor bisnis, ekonomi, pemerintahan dan sektor lainnya.
Metaverse di dalamnya terdiri dari teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelegent (AI).
Sektor pendidikan juga mulai mempersiapkan konsep pembelajaran ala metaverse, termasuk Dinas Pendidikan Makassar.
Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin memaparkan, rencana Pemkot Makassar menjalankan konsep metaverse di dunia pendidikan.
Itu disampaikan dalam Live Forum Dosen: Metaverse vs Pendidikan Berkualitas.
Acara ini ditayangkan di YouTube Tribun Timur dan Fanpage Tribun Timur Berita Online Makassar, Selasa (14/6/2022).
Dalam kesempatan tersebut Muhyiddin menyampaikan, Pemkot Makassar telah melaunching Makassar Metaverse atau Makaverse beberapa bulan lalu.
Artinya, semua OPD teknis harus siap menjalankan inovasi tersebut sesuai bidangnya masing-masing.
Di sektor pendidikan misalnya, peserta didik tak lagi menggunakan buku untuk melihat gambar atau contoh pembelajaran.
Tetapi bisa langsung menyaksikan, mempelajari dan memahami materinya dengan nyata.
"Contohnya kalau belajar tata surya, dengan metaverse seolah-olah anak melihat tata surya itu secara langsung, bukan tiga dimensi tapi dilihat dengan nyata bagaimana bentuk dan jarak antar benda langit," terangnya.
Sebelum itu, kesiapan SDM harus dipersiapkan dengan matang.
Menurutnya, seluruh guru di Makassar siap dan paham akan konsep metaverse ini.
Pengakuan Muhyiddin, para guru bahkan antusias dan siap diberi ruang untuk menjalankan pendidikan metaverse tersebut.
"Setelah itu kami berikan pelatihan pembekalan untuk SDM, bagaimana memodel RPP, termasuk media pembelajarannya," katanya.
Kerangka acuan dibuat terkait model RPP dan media pembelajaran, nantinya akan disinkronkan dengan konsep milik Kemendikbudristek.
Mantan Kepala Dinas Sosial Makassar ini membeberkan, Google Indonesia baru saja menemuinya membahas metaverse di dunia pendidikan.
Hasil pembicaraannya, banyak perangkat gratis bisa dikerjasamakan untuk keperluan pembelajaran peserta didik.
"Saya didatangi Google Indonesia karena ternyata Google kerjasama kementerian, banyak perangkat yang dikerjasamakan dan itu gratis, kami nanti akan punya kapten Google yang berasal dari guru," ulasnya.
Di samping itu, pihaknya juga akan menyusun software yang sejalan dengan kurikulum merdeka belajar.
"Kami mau buat perangkat sendiri, software sudah siap," tuturnya.
Diketahui, diskusi ini menghadirkan Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Adi Suryadi Culla dan Ketua Dewan Pendidikan Makassar Rudianto Lallo sebagai pembicara inti. (*)