Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penelitian: Peminum Kopi Tanpa Gula Memiliki Resiko Kematian Lebih Rendah

Studi sebelumnya mengamati efek kesehatan dari kopi telah menemukan bahwa konsumsi kopi dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA
Runner Up Rising Star Indonesia Dangdut, Nayunda Nabila didampingi Direktur LKP-LPK Kopidukasi, Irsan Yumenk membuat kopi dengan teknik seduh Manual Brew menggunakan alat V60 di kedai Ctrl+C Jl Andi Tonro, Makassar, Jumat (1/4/2022). Kegiatan ini untuk berbagi tips tentang teknik membuat kopi secara manual dengan menggunakan kopi Arabika. Dalam rangka merayakan hari kebudayaan kota Makassar coffee shop ini memberikan diskon 25 persen.  TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah penelitian mengemukaan bahwa para peminum kopi tanpa gula atau pemanis memiliki resiko kematian yang lebih rendah.

Dibandingkan dengan peminum kopi dengan gula atau pemanis.

Dilansir dari news-medical.net, Selasa (31/5/2022), sebuah studi kohort telah menemukan bahwa dibandingkan dengan non-peminum kopi, orang dewasa yang minum kopi tanpa pemanis dalam jumlah sedang (1,5 hingga 3,5 cangkir per hari) atau kopi yang dimaniskan dengan gula lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal selama periode tindak lanjut 7 tahun.

Hasil bagi mereka yang menggunakan pemanis buatan kurang jelas. Temuan ini dipublikasikan di Annals of Internal Medicine.

Studi sebelumnya mengamati efek kesehatan dari kopi telah menemukan bahwa konsumsi kopi dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Baca juga: Manfaat Minum Kopi di Pagi Hari Ternyata Bisa Panjangkan Umur dan Atasi Penyakit, Riset Buktikan

Baca juga: Pencinta Kopi Wajib Coba Racikan Suhu Kopi di Jl Gunung Latimojong Makassar

Ilustrasi kopi dan manfaat ngopi setiap hari untuk kesehatan.
Ilustrasi kopi dan manfaat ngopi setiap hari untuk kesehatan. (FREEPIK)

Tetapi tidak membedakan antara kopi tanpa pemanis dan kopi yang dikonsumsi dengan gula atau pemanis buatan.

Para peneliti dari Southern Medical University di Guangzhou, Cina menggunakan data dari kuesioner perilaku kesehatan studi Biobank Inggris untuk mengevaluasi hubungan antara konsumsi kopi yang dimaniskan dengan gula, dengan pemanis buatan, dan tanpa pemanis dengan semua penyebab dan kematian spesifik penyebab.

Lebih dari 171.000 peserta dari Inggris tanpa diketahui penyakit jantung atau kanker ditanyai beberapa pertanyaan tentang pola makan dan perilaku kesehatan untuk menentukan kebiasaan konsumsi kopi.

Para penulis menemukan bahwa selama periode tindak lanjut 7 tahun, peserta yang minum kopi tanpa pemanis dalam jumlah berapa pun memiliki kemungkinan 16 hingga 21 persen lebih kecil untuk meninggal dibandingkan peserta yang tidak minum kopi.

Mereka juga menemukan bahwa peserta yang minum 1,5 hingga 3,5 cangkir kopi manis dengan gula setiap hari, 29 hingga 31 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dibandingkan peserta yang tidak minum kopi.

Para penulis mencatat bahwa orang dewasa yang minum kopi manis hanya menambahkan sekitar 1 sendok teh gula per cangkir kopi rata-rata.

Hasilnya tidak meyakinkan bagi peserta yang menggunakan pemanis buatan dalam kopi mereka.

Setiap editorial yang menyertai oleh editor Annals of Internal Medicinemencatat bahwa sementara kopi memiliki kualitas yang dapat memberikan manfaat kesehatan, variabel pengganggu termasuk lebih sulit untuk mengukur perbedaan status sosial ekonomi, diet, dan faktor gaya hidup lainnya dapat memengaruhi temuan.

Penulis menambahkan bahwa data peserta setidaknya berusia 10 tahun dan dikumpulkan dari negara di mana teh adalah minuman yang sama populernya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved