Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Andi Rudiyanto Asapa Meninggal

Deretan Keistimewaan dari Meninggalnya Mantan Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa Saat Umrah

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, mantan Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa meninggal dunia di usia 65 tahun.

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Mantan Bupati Sinjai, Andi Rudiyanto Asapa 

TRIBUN-TIMUR.COM - Innalillahi wainna ilaihi rajiun, mantan Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa meninggal dunia di usia 65 tahun.

Pengacara kondang sekaligus mantan calon Gubernur Sulawesi Selatan ( Sulsel ) itu meninggal dunia saat sedang menunaikan ibadah umrah.

Dia menghembuskan nafas terakhir di Mekkah, Arab Saudi, Senin (30/5/2022) siang, kemarin.

Mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Makassar, Hasbi Abdullah mengatakan, Andi Rudiyanto Asapa sakit di Tanah Suci karena faktor usia dan sempat dirawat di rumah sakit.

Hasbi Abdullah dalam perbincangannya dengan Tribun-Timur.com, kemarin, mengungkapkan kesedihannya amat mendalam atas berpulangnya Andi Rudiyanto Asapa.

Almarhum merupakan seniornya di LBH dan dikenal gemar berbuat baik kepada sesama.

Andi Rudiyanto Asapa pernah menjabat Direktur LBH Ujungpandang pada tahun 1986 - 1992 dan Wakil Ketua Dewan Pembina YLBHI periode 2003 - sampai sekarang.

Jenazah Mantan Bupati Sinjai Rudianto Asapa Dimakamkan di Mekkah

Meninggalnya Andi Rudiyanto Asapa sungguh istimewa sebab beliau meninggal saat sedang dalam rangkaian ibadah umrah, sedang berada di Tanah Suci.

Bagaimana keistimewaan jika seorang muslim meninggal saat ibadah umrah?

Berikut ini penjelasannya sebagaimana dikutip dari Grid.id.

1. Pahalanya ditulis hingga akhir kiamat

Menurut keterangan Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa keluar untuk berhaji lalu meninggal dunia, maka dituliskan untuknya pahala haji hingga hari kiamat. Barangsiapa keluar untuk umrah lalu meninggal dunia, maka ditulis untuknya pahala umrah hingga hari kiamat. Dan barangsiapa keluar untuk berjihad lalu mati maka ditulis untuknya pahala jihad hingga hari kiamat.”
 
2. Meninggal ketika Ihram

Ibnu Abbas mengatakan mereka yang meninggal ketika Ihram maka jenazahnya akan dimandikan dengan air bercampur daun bidara atau hal lainnya yang membuat harum.

Jenazah akan dikafani dengan dua potong kain dan tidak diberi wewangian.

Kepala jenazah dan wajahnya tidak ditutupi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved