Waspada! Virus Penyakit Mulut dan Kuku Sapi ‘Menyebar’ Jelang Iduladha
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tetiba menohok di tengah semakin melandainya virus Covid-19.
“Sehingga ketika kita tahu virus itu ada lagi, maka kita harus lebih menjaga kebersihan dan hidup lebih sehat lagi,” kata Aminuddin.
Vaksin Sapi
Syahrul menyebut, Gubernur Aceh dan Gubernur Jawa Timur sepakat akan menggunakan vaksin nasional meski akan membutuhkan waktu.
“Tapi butuh waktu oleh karena itu dalam 14 hari, kita akan mencari vaksin impor yang jumlahnya tidak banyak untuk menunggu kehadiran vaksin nasional,” ucap Syahrul.
Syahrul menyebut, Kementan akan memberikan tiga bentuk obat sembari menunggu vaksin. Selain itu juga dilakukan penyuntikan vitamin dan obat antibiotik yang akan diturunkan oleh Kementan kepada semua kabupaten dan provinsi.
“Dari pengalaman di lapangan, vitamin dan antibiotik yang kita berikan ternyata bisa menghasilkan lebih baik. Tadinya enggak bisa berdiri jadi lebih baik. Tadinya melernya banyak itu bisa berkurang dan kondisinya sudah bisa makan. Kita berharap virus ini bukan virus yang mematikan hewan kita tapi kita harus waspada. Intinya yang terkena harus diberikan obat tapi yang tidak kena juga harus dinaikkan imunnya,” jelas Syahrul.
Anggota Komisi IV DPR RI drh Slamet mengatakan, penularan PMK pada hewan ternak menunjukkan ada yang salah dalam sistem karantina hewan yang dilakukan selama ini.
Padahal karantina merupakan benteng terakhir pemerintah, sehingga PMK tidak kembali masuk ke Indonesia.
“Salah satu azas penting dari sistem kekarantinaan nasional yang termuat dalam Undang-undang Nomor 21 tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan adalah asas keamanan nasional. Karena itu, pemerintah perlu lebih jeli lagi melihat sisi lain dari muncul kembali PMK,” kata Slamet, Jumat(13/5).