HUT ke 23 Luwu Utara
Hadiri HUT Ke-23 Luwu Utara, Gubernur Sulsel: Daerah Ini Luar Biasa, Kita Bisa Saling Menguatkan
Tolak ukurnya, Luwu Utara dikaruniai tanah yang subur serta sumber air dan hasil pertanian melimpah.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman (ASS), menyebut Kabupaten Luwu Utara sebagai daerah yang luar biasa.
Tolak ukurnya, Luwu Utara dikaruniai tanah yang subur serta sumber air dan hasil pertanian melimpah.
Itu disampaikan gubernur dalam Rapat Paripurna DPRD Luwu Utara dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-23 Luwu Utara di Ruang Rapat Paripurna DPRD Luwu Utara, Masamba, Kamis (12/5/2022).
"Luwu Raya ini menjadi kontributor terbesar ekspor di Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu yang terbesar," kata Sudirman.
Kata dia, hampir 80 % ekspor Sulsel berasal dari Luwu Utara, terutama pada sektor pertanian.
"Kami cek kemarin bahwa dalam satu tahun terakhir ini, hampir 80 persen ekspor kita itu peningkatannya ada di sektor pertanian, yang sebagian besar bersumber dari Kabupaten Luwu Utara dalam satu tahun terkahir," bebernya.
Dikatakan Sudirman bahwa pihaknya akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulsel agar ekonomi terus bangkit pasca pandemi nantinya.
"Kami membuka keran untuk mendorong masyarakat mengekspor hasil-hasil pertanian," terangnya.
"Luwu Utara ini luar biasa, untuk itu saya berharap Pemda Luwu Utara senantiasa membangun sinergi dan kolaborasi karena kalau tidak ada itu tentu akan berat jadinya. Sikarai dan siporai, paling tidak kita bisa saling menguatkan," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Pemprov Sulsel.
Atas dukungan yang diberikan kepada pemda dan masyarakat.
"Selamat datang di Bumi Lamaranginang dan semoga kehadiran kita semua membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat Luwu Utara," katanya.
Dihadapan gubernur, Indah mengutip sebuah pepatah, “Berbuat Baik dan Bergembiralah” atau “Bene Agere Et Laetari”.
Filosofinya adalah bagaimana Luwu Utara ini dapat dijaga dan dicintai oleh seluruh masyarakat, tanpa memandang status dan kedudukan sosialnya.
"Hidup itu wajib menginvestasikan kebaikan. Manusia hadir untuk melakukan aksi, bergerak dan bertindak melakukan perbuatan baik dan menabur kebajikan," kata dia.