Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ribuan 'Crazy Rich' Bugis Makassar Bakal Ngumpul di Hotel Claro Mulai Lusa, 3 Agenda Utama Mereka

Ribuan saudagar Bugis Makassar dari berbagai negara siap ke Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ).

Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Suasana acara malam ramah tamah penutupan PSBM ke-19 yang berlangsung di halaman Fort Rotterdam, Makassar, Sulsel, Minggu (16/6/2019) malam. Ratusan saudagar atau pengusaha Bugis Makassar menghadiri acara ini dengan menyaksikan pertunjukan I La Galigo. 

Acara ini diperkirakan diikuti 5.000-an saudagar Bugis Makassar dari berbagai penjuru Tanah Air dan dari luar negeri.

Para saudagar itu sebagian adalah crazy rich Bugis Makassar di perantauan.

Acara inti PSBM ini ialah ramah tamah dan silaturahmi, diperkirakan dihadiri sekitar 1.500-an saudagar Bugis Makassar.

“Kalau kita tidak batasi peserta mungkin bisa sampai 2.000 orang tapi nanti yang hadir sekitar 1500 orang,” kata Mansyur usai bertemu Danny.

Mansyur membeberkan, agenda ini bakal dihadiri dan dibuka langsung oleh mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Hotel Claro.

“Tema PSBM kali ini itu Kolaborasi Saudagar Bugis Makassar untuk Indonesia Sejahtera,” kata Muchlis, beberapa waktu lalu.

Menurutnya pertemuan kali ini diharap bisa memberikan efek positif ke Sulsel.

Terutama dengan hadirnya saudagar dan perantau-perantau Bugis Makassar yang sukses di luar Sulsel.

“Setelah tertunda, para perantau kini bisa pulang ke kampung halaman. Makanya kita harapkan nanti PSBM ini bisa berjalan istimewa,” tuturnya.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel Yusran IB Hernald menaruh harap pelaksanaan PSBM ini tidak hanya silaturahmi saja.

Namun membawa dampak untuk peningkatan ekonomi di Sulsel.

Apalagi ekonomi baru mulai pulih setelah tertekan pandemi Covid-19.

“Kita optimistis kehadiran saudagar-saudagar bisa memberikan efek dari sisi usaha atau bisnis. Termasuk melirik potensi di Sulsel sehingga bisa menanamkan modalnya atau berinvestasi di Sulsel,” jelasnya.

Pembangunan ibu kota baru (IKN) di Kalimantan Timur juga disebutnya harus dilirik sebagai peluang. Sebagai salah satu daerah penyangga, banyak potensi yang bisa digarap. Apalagi Sulsel punya komoditas yang melimpah khususnya pangan.

“Saya kira pemindahan ibu kota ini harus dilihat sebagai peluang. Mungkin nanti bisa ada kerja sama bisnis antara pengusaha asal Sulsel di Kalimantan dengan pengusaha lokal kita di sini,” katanya menandaskan,

Bugis Makassar telah menjadi tuan rumah di Kalimantan sejak beberapa abad silam. Bahkan beberapa kota utama di Kaltim disebutkan didirikan oleh perantau asal Sulsel.

Pada saudagar IKN akan membahas peluang bisnis di balik pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara.(ami/ari/bie)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved