Teropong
Hijrah
Ummat Islam sedunia baru saja meninggalkan bulan ramadan yang penuh berkah dan penuh ampunan.
Kejujuran tidak mengenal waktu dan tempat. Kapan dan dimana pun kejujuran itu mesti menjadi rujukan.
Ada orang, tidak ada orang, di tempat terbuka atau tertutup, di tempat gelap ataupun terang, maka kejujuran tetap dijunjung tinggi.
Indonesia mayoritas penduduknya menganut agama Islam.
Menurut Kemendagri 31 Desember 2021 ummat Islam di Indonesia berjumlah 237.53 juta jiwa atau 86, 9 % dari populasi 273.32 jiwa.
Jumlah ummat Islam Indonesia terbesar diseluruh dunia.
Dari mayoritas ini jika menjalankan ajaran Islam dengan baik dan benar, maka niscaya aman dan nyamanlah negeri ini.
Prinsip-prinsip islami yang dilaksanakan dengan konsisten niscaya membawa kemaslahatan bagi bangsa dan negara ini.
Bukan mengubah haluan negara menjadi ideologi Islam, namun prinsip-prinsipnya yang dijalankan oleh ummat penganutnya.
Islam tetap menghargai perbedaan dalam hal keyakinan seperti yang tertulis dalam Surat Al Qafirun.
Islam yang benar sesuai Alquran dan Sunnah nabi tidak membiarkan adanya kehohongan dan ketidakjujuran didalamnya.
Negara yang dikelola dengan cara-cara dan prinsip-prinsip Islami oleh penganutya, dipercaya dapat mencerahkan perjalanan hidup kenegaraan dan kebangsaan di negeri ini.
Tidak ada tipu-tipu didalamnya. Semua berada dalam koridor yang sesuai ajaran agama, ada dosa jika dilanggar.
Negeri ini mesti dibangun dan dikembangkan dalam suasana antikebohongan.
Segala keputusan yang akan dilakukan mesti dilakukan secara transparan dan jujur terhadap warga negara.
Jangan sampai terjadi istilah ‘membeli kucing dalam karung’. Nanti dikira kucing yang akan mencari maling ikan, justeru yang muncul kucing garong yang siap menerkam kita.