Pemkot Makassar
Pebalap Liar di Makassar Komitmen Tak Mengaspal di Jalan Raya: Asalkan Pemkot Siapkan Arena Balap
Lantang Bangia Street Race telah selesai.Pemkot Makassar bersama IMI Sulsel dan KONI Makassar telah memfasilitasi pelaku balap liar untuk mengaspal.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Lantang Bangia Street Race telah selesai.
Pemerintah Kota Makassar bersama IMI Sulsel dan KONI Makassar telah memfasilitasi pelaku balap liar untuk mengaspal.
Event otomotif ini digelar dua hari, Senin-Selasa (25-26/4/2022) di Center Poin of Indonesia (CPI).
Balap motor ini diharapkan bisa menjadi wadah penyalur bakat minat pemuda yang hobi balap.
Juga diharapkan agar mereka berhenti melakukan balap liar di jalan karena menganggu ketentraman dan kenyamanan warga.
Rahmat, salah satu pebalap liar bersyukur karena pemerintah sudah peduli terhadap warganya yang hobi balap.
Bahkan ia berkomitmen untuk tidak lagi melakukan balap liar, sesuai deklarasi yang telah digaungkan sebelumnya.
Apalagi jika pemerintah menyediakan lokasi atau arena balap bagi pencinta otomotif.
"Saya pribadi tidak akan melakukan balap liar kalau sudah ada wadah disediakan pemerintah," tuturnya.
Rahmat mengatakan, ia bersama komunitas balap lainnya sering melakukan balap liar di jalan karena tak ada tempat mereka gunakan.
Karenanya Jl AP Pettarani dijadikan alternatif untuk mengasah bakat di bidang otomotif.
"Saya pribadi juga kasian sama warga dan polisi, tapi kita tidak punya tempat, kita juga anak racing ambil jam balap bukan saat padat lalu lintas, tapi tengah malam saat sudah lengang," paparnya.
Ia berharap, Pemerintah Kota Makassar segara membangun sirkuit balap yang direncakan akan dibangun di Untia.
Hanya saja, gelaran Lantang Bangia Street Race ini menurut Rahmat ada sedikit ketidak puasan dari para pebalap terkait syarat dari panitia.
Misalnya syarat knalpot standar. Kata Rahmat, di dunia racing para pembalap kerap kali mengupgrade mesin kendaraannya.