Kementan
Enam Wanita Tangguh Berkiprah di Sektor Pangan
Program Kementan telah banyak memicu lahirnya wanita-wanita tangguh yang sukses terjun di sektor pertanian, dari aspek hulu hingga hilir.
Menurutnya, peran perempuan dalam pendidikan yakni Ibu adalah pendidik utama.
Pendidikan itu bermula dari keluarga, dan ada di ibu.
Tiga sentra pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pendidikan penting bagi Ibu untuk mendampingi anak yang lahir sebagai generasi digital.
Pendidikan perempuan di Indonesia diatas rata-rata Asia dan Dunia. Sebanyak 56 % mahasiswi di perguruan tinggi, dan tingkat kecepatan penyelesaian studi ada pada mahasiswi.
“Semakin banyak perempuan yang berdaya dengan pendidikan, semakin banyak perempuan yang membangun Indonesia. Maka semakin cepat akselerasi pembangunan Indonesia ke depan,” kata Erika.
5. Widiyanti
Widiyanti menempati posisi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten.
Ia mengenalkan produk khas Klaten yaitu Rojolele Srinuk, yang merupakan kultivar padi lokal unggulan yang berasal dari Kabupaten Klaten.
Srinuk berasal dari kata SRI (Dewi Padi) dan INUK yang berarti sangat enak sekali, atau dapat diartikan juga sebagai singkatan Inovasi Nuklir Indonesia.
6. Lia Nuryanah
Lia Nuryanah merupakan Kepala Desa Cikondang, Kecamatan Hantara, Kuningan.
Ia berhasil membangun dan mengembangkan wisata edukasi yang berbasis pertanian.
Salah satu komoditasnya adalah singkong, sebagai pangan alternatif yang sedang pihaknya kembangkan di desa Cikondang.
Lia Nuryanah menjelaskan, pihaknya memberikan pelatihan dan menerima kunjungan sebagai peran Gucakusi dalam Edukasi.
"Kemudian terdapat Saung Cassava yaitu sebagai wadah untuk memfasilitasi produk olahan dari singkong dengan konsep fasilitasi manajamen dan pendampingan mulai dari sampai pemasaran serta Desa hadir melalui Bumdes dalam peran pengelolaan dan penampungan hasil panen,” kata Lia. (*)
