Forum Dosen Bahas Survei Kompas
Mahasiswa Suka Nongkrong, Firdaus Muhammad: Dosen Mesti Buat Suasana Kampus Seperti Warkop
Salah satu hasil survei Kompas yang menarik perhatian para peserta forum diskusi ialah tempat nongkrong terpopuler anak muda Makassar, Sulsel.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Litbang Kompas melakukan survei terhadap perubahan sikap anak muda di Indonesia. Hal tersebut memantik Forum Dosen untuk membuat sebuah diskusi mengenai hasil survei tersebut.
Secara khusus pada perubahan sikap anak muda di Makassar.
Diskusi forum dosen ini dilaksanakan secara blended, di Kantor Tribun Timur, zoom meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Tribun Timur, Kamis (14/4/2022) sore.
Salah satu hasil survei Kompas yang menarik perhatian para peserta forum diskusi ialah tempat nongkrong terpopuler anak muda Makassar.
Berdasarkan survei tersebut, tempat nongkrong paling banyak dikunjungi ialah coffee shop dan warung kopi atau warkop.
"Kalau laki-laki lebih suka di warkop dan perempuan lebih suka di restoran," kata tim riset Kompas, Tiara Wahyuningsih.
Survei tersebut dilakukan Kompas mulai 5 Januari hingga 9 Februari 2022.
Total sebanyak 3.224 responden dengan usia 17 hingga 40 tahun di 80 dapil.
Hasil survei tersebut, pemuda yang suka nongkrong di warkop juga termasuk di dalamnya pelajar dan mahasiswa.
Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Dr Firdaus Muhammad mengatakan, semestinya kampus juga seharusnya mendidik mahasiswa sesuai dengan tren terjadi.
Ia menyebutkan bahwa anak semestinya diperlakukan sesuai zamannya.
"Nabi pernah berpesan bahwa didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Berarti sekarang ini tindakan kita harus adaptasi," katanya.
Sekarang ini, kata dia, sudah ada data dan fakta terkait kondisi anak muda saat ini.
Sehingga yang perlu dilakukan ialah mendidik mereka sesuai dengan data dan fakta yang ada.
Ia mencontohkan, misalnya jika anak muda cenderung lebih suka di warkop, mesti dilakukan ialah bagaimana agar dosen membuat suasana kampus juga seperti suasana warkop.
"Jadi mereka bukan dikumpul di dalam kelas yang panas, tetapi anak-anak bisa belajar lebih santai," katanya.
Sementara itu, Guru Besar UNM Prof Heri Tahir menyebutkan, kecenderungan anak muda ke warkop dan restoran juga perlu dipertanyakan.
"Pertanyaannya sekarang adalah, apa yang menjadi tema pembicaraan mereka di warkop," katanya.
"Apakah ke warkop hanya sekadar urun rembuk mengenai suatu komunitas atau membicarakan persoalan kekinian?," katanya dengan tanya.
Bukan tidak mungkin, kata Prof Heri Tahir, pemuda ke warkop atau restoran itu memang karena ada ikatan komunitas diantara mereka.
Sehingga tema-tema yang dibicarakan juga sangat terbatas dan dapat dilokalisasi.
"Saya kira ada kecenderungan anak kita ke warkop ini juga ada kaitannya dengan pendidikan," katanya.
Menurutnya, saat ini, pemuda cenderung mengerjakan tugas di warkop atau tempat lifestyle yang dia merasa lebih nyaman di sana ketimbang harus di rumah.
"Kemungkinan di rumah dia merasa agak terganggu tapi kalau di warkop dia lebih bebas berimprovisasi," katanya.
Dekan FKIP Unismuh Dr Erwin Akib mengatakan, anak Bugis Makassar hingga saat ini masih memegang nilai kultural yaitu sipakatau dan sipakalebbi.
"Nilai tersebut tercermin dalam diskusi di warkop, tempat anak muda nongkrong," katanya.
Kemudian, Prof Arismunandar mengatakan jika kecenderungan anak muda Sulsel suka bersosialisasi baik melalui media sosial ataupun di warung kopi.
"Itu artinya bahwa anak muda kita itu memang kecenderungan untuk bersosialisasi," katanya.
Guru Besar UMI Prof Muin Fahmal mengatakan hal wajar jika laki-laki suka nongkrong di warung kopi.
Laki-laki, kata dia, memang identik dengan kopi.
Baca juga: Diskusi Forum Dosen Kaji Survei Kompas Soal Sikap Anak Muda Sulsel, dari Karier, Jodoh hingga Demo
"Memang orang Makassar itu ingin dikatakan laki-laki kalau minum kopi," katanya.
"Jadi kalau dia tidak suka kopi berarti dia bukan laki-laki tulen," katanya sambil tertawa.
Sekadar diketahui, diskusi Forum Dosen ini dimulai sekira pukul 16.40 wita dan dimoderatori oleh Koordinator Forum Dosen, Adi Ali.
Ia mengawali dengan menyampaikan empat berita terbaru tentang hasil survei yang dilakukan Kompas khusus di Sulawesi Selatan.
Pertama berita anak muda di Sulawesi lebih galau kan karir dan pekerjaan dibanding jodoh.
Kedua tentang anak muda di Sulawesi suka bola dan sepeda dan gemar bikin baksos dan acara keagamaan.
Ketiga, separuh anak muda di Sulawesi doyan nongki di warkop dan lebih suka Instagram daripada tiktok.
Terakhir, mayoritas anak muda nilai kinerja Presiden Jokowi bagus, tetapi mahasiswa mendemo besar-besaran pada 11 April. (*)