Jual Makanan Kedaluwarsa, Tim Pengawas Luwu Timur Hanya Tegur Pedagang di Pasar Tomoni
Tim Pengawas Obat dan Makanan Daerah Luwu Timur menemukan obat dan makanan kedaluwarsa di Pasar Tomoni, Kecamatan Tomoni, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Tim Pengawas Obat dan Makanan Daerah Luwu Timur menemukan obat dan makanan kedaluwarsa di Pasar Tomoni, Kecamatan Tomoni, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Itu ditemukan saat tim gabungan dari dinas kesehatan dan dinas lain melakukan pengawasan di Pasar Tomoni, Kamis (14/4/2022).
Pengawasan ini untuk memberikan edukasi bagi pedagang agar lebih memperhatikan makanan maupun obat dan kosmetik yang dijual.
Baca juga: Zakat Fitrah Luwu Timur 2022 Paling Rendah Rp 30 Ribu, Tertinggi Rp 51 Ribu
Baca juga: Bupati Luwu Timur Bakal Sulap Kawasan Matoto Jadi Pusat Pertanian, Pekebunan dan Perindustrian
Sekretaris Dinas Perdagangan Luwu Timur, Andi Polejiwa menegur sejumlah pedagang yang menjual makan minum tidak layak.
"Pedagang kaki lima dan beberapa toko diperingati untuk tidak menjual bahan makanan yang sudah tidak layak konsumsi," katanya.
Penjual diberi saran, kalau bahan-bahan makanan yang sudah kedaluwarsa agar tidak dipajang di etalase toko.
"Supaya masyarakat dapat membeli kebutuhan rumah tangga dengan aman," imbuh Andi.
Makan minum yang kedaluwarsa yaitu kue, susu kaleng, mie instan, kopi kemasan, minuman kemasan.
Selain itu, kue kemasan, ikan kaleng, buah-buahan yang tidak layak untuk jual.
"Barangnya sudah expire satu tahun lalu, bahkan ada yang dua tahun," imbuh dia.
Pedagang pun diminta memusnahkan barang tersebit agar tidak tercampur dengan bahan makanan yang masih layak.
Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Luwu Timur, Masyhuri Rachim mengatakan, beberapa produk kecantikan yang sudah tidak layak digunakan, ditemukan masih dijual.
"Kami minta pedagang untuk lebih memperhatikan tanggal expire produk-produk yang akan dijual," kata Masyhuri, Jumat (15/4/2022).
"Sebaiknya terlebih dahulu mengecek tanggal kedaluwarsa. Agar nantinya tidak berdampak buruk bagi masyarakat,” imbuh dia.
Ia merincikan, produk kecantikan yang sudah tak layak pakai yang ditemukan seperti lipstik, parfum, bedak, sabun batang pembersih wajah.
Kemudian minyak rambut pria, masker wajah yang sudah expire dan dengan kemasan yang tidak layak.
"Jadi yang banyak ditemukan lipstik yang sudah tidak layak pakai. Masih tetap dijual," ujar dia.